JAKARTA "Juwita Malam" adalah lagu dari grup musik Slank. Lagu ini dirilis sebagai singel utama dari album ketiga belas milik Slank berjudul PLUR (Peace Love Unity Respect). Album tersebut dirilis pada 2004. Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Gara-Gara Kamu Milik Slank. Berikut lirik dan chord lagu "Juwita Malam" dari Slank. E Am TeksPasal 1 Qasidah Burdah Lirik dan Terjemah : Bercumbu dan Pengaduan Cinta أَمِنْ تَذَكُّرِ جِيْرَانٍ بِذِيْ سَــــلَــمٍ ۞ مَزَجْتَ دَمْعًا جَرَيْ Lirik Lirik Lagu Malam Jumat -. Kuburan Band. Pada malam Jumat keliwon Aku pulang lewat kuburan Aku bertemu perempuan Duduk relaks di batu nisan. Aku nyengir dia tertawa Gigi ompong panjang taringnya Rambut panjang botak atasnya Jari tangan keriting semua. Merinding Bulu jaketku Tak dapat ku berlalu Ketika aku mau pingsan Akhirnya dia pingsan SYIIR DINTEN MALAM JUM'AT. Syi'ir Dinten Malem Jumat. Allahuma shalli ’ala Muhammad. Allahuma shali ’ala Muhammad. Ya rabbi shalli ’alaihi wasalim MOJOKCO– Nahdlatul Ulama dikenal sebagai organisasi massa terbesar di dunia.Jumlah anggotanya yang dipercaya sampai puluhan juta dan tersebar di seluruh dunia membuat organisasi ini begitu kuat dalam setiap perkembangan sejarah Indonesia. apa penyebab tv tidak mau nyala tapi lampu power hidup. Tuesday, 2 June 2015 MP3 Zikir Salaam Bagi kita yang sudah kehilangan orang tua baik Ayah atau Ibu yang telah lebih dahulu meninggalkan kita di dunia ini sangat merasa sedih dan kadang tidak menerima takdir darinya. Tapi semua itu memang harus kita terima " setiap yang bernyawa pasti akan mati " tinggal menunggu giliran. Jangan larut dalam kesedihan, tataplah kedepan disana masih banyak yang harus kita lakukan dan kita kejar. Bagi kita yang berada di rantau orang, kirimlah Doa dan Fatihah pada Ayah dan Ibu, mintalah lapang kubur dan mendapatkan nikmat di alam sana. Untuk mengingat mereka dan terus berbakti padanya saya Rekomendasikan sebuah Syair Aceh "Malam Jumu'at Ulama Peugah". Syair ini yang selalu membuat penulis meneteskan air mata setiap mendengarkannya. Karna Syair ini di bacakan tatkala Ayahandaku Al-Marhum Tgk. Mustafa Kamal Bin Nyakna genap 44 hari didalam kubur. "Ya Rabb Jadikan Kubur Ayahanda Hamba Bagaikan Taman dari Taman-taman Syurgamu, Jauhilah Ya Rabb dari Ranting-ranting dan siksa NerakaMu.. Silahkan download... Malam Jum'at Ulama Peugah Salah satu shalawat yang sangat masyhur di Indonesia adalah shalawat atau Qasidah Burdah. Syair yang berisi pujian-pujian terhadap Nabi Muhammad saw, pesan moral, nilai spiritual dan semangat perjuangan, yang sering dibaca saat memperingati maulid Nabi Muhammad saw. Qasidah Burdah juga sering menjadi bacaan rutin di pondok pesantren dan di tengah masyarakat. Qasidah Burdah disusun oleh ulama yang sangat tersohor alim, sufi, dan sangat mencintai Rasulullah saw, yaitu Imam al-Bushiri. Kecintaan Imam al-Bushiri kepada Rasulullah saw sangat tampak dalam syair-syair Qasidah Burdah. Di dalamnya tidak hanya menjelaskan bagaimana cara meningkatkan spiritual dan moral, namun juga mengajarkan hakikat cinta yang sebenarnya kepada Rasulullah saw, sekaligus pengakuan bagi umat Nabi Muhammad saw dalam hal tidak punya amalan apapun yang dapat diandalkan tanpa mendapatkan syafaatnya kelak di hari kiamat. Biografi Singkat Penyusun Imam al-Bushiri bernama lengkap Muhammad bin Sa’id bin Himad bin Abdullah ash-Shanhaji al-Bushiri al-Mishri. Ia lahir di desa Dalas, salah satu desa Bani Yusuf di dataran tinggi Mesir pada 609 H. Al-Bushiri kecil kemudian tumbuh di Bushir, desa asal ayahnya. Nisbat atau sebutan al-Bushiri menunjuk pada desa tersebut. Al-Bushiri wafat pada tahun 696 H, ketika berumur 87 tahun dan dimakamkan di dekat makam Syaikh Abil Abbas al-Mursi di kota Iskandaria, Mesir. Sejak kecil al-Bushiri dididik ilmu Al-Qur’an oleh ayahnya secara langsung. Ia besar dari keluarga yang sangat mencinta ilmu. Tidak heran jika ia kemudian menjadi sosok ulama yang sangat alim. Selain dari ayahnya, al-Bushiri juga mengembara untuk mencari ilmu kepada para guru. Di antara gurunya adalah Syekh Abul Abbas al-Mursi, ulama yang dikenal sebagai wali qutb dan murid kesayangan Imam Abu Hasan as-Syadzili, pendiri tarekat Syadziliyah. Ali al-Qari, az-Zibdah fî Syarhil Burdah, [Turki, Hidâyatul Ârifîn 1991], halaman 13; dan Muhammad Yahya, al-Burdah Syarhan wa I'râban, [Damskus, Dârul Bairuti 1999], halaman 6. Semangatnya dalam mencari ilmu menjadikan al-Bushiri sebagai ulama yang sangat alim sekaligus menjadi sufi dan sastrawan. Bukti dari keluasan ilmunya bisa dilihat dari berbagai karyanya, yaitu al-Hamziyyah, al-Haiyyah, al-Daliyyah, Qasîdahtul Mudhriyyah dan Tahdzîbul Fâdil A’miyyah. Namun yang paling terkenal adalah al-Kawâkibud Duriyyah fî Madhi Khairil Bariyyah yang lebih populer disebut dengan nama Qasidah Burdah. Kemasyhuran Qasidah Burdah tidak lepas dari peran penulisnya yang sangat ikhlas dan penuh kecintaan disertai harapan syafaat kepada Rasulullah saw, sehingga menjadikan tulisannya sangat dikenal dan selalu menggema di belahan dunia. Bahkan Qasidah Burdah tidak hanya menjadi bahan bacaan, namun juga menjadi salah satu kitab yang banyak disyarahi oleh ulama. Di antara ulama yang mensyarahinya adalah, Syekh Ali al-Qari, Imam al-Baijuri, Syekh Badruddin Muhammad al-Ghazi dan ulama lainnya. Sejarah Qasidah Burdah Dalam Muqaddimah Syarhul Burdah karya Imam al-Baijuri diceritakan, penulisan Qasidah Burdah bermula ketika Imam al-Bushiri menderita sakit lumpuh. Ia tidak dapat melakukan apa pun, hanya berdiam tanpa dapat melakukan apa-apa. Akhirnya Imam al-Bushiri mengisi kekosongan waktunya dengan menulis pujian-pujian indah tentang Nabi Muhammmad saw dengan harapan agar mendapatkan syafaat darinya, sebagaimana dijelaskan رُوِيَ أَنَّهُ أَنْشَأَ هَذِهِ الْقَصِيْدَةَ حِيْنَ أَصَابَهُ فَالِجٌ، فَاسْتَشْفَعَ بِهَا إِلَى اللهِ تَعَالَى. وَلَمَّا نَامَ رَأَى النَّبِي فِي مَنَامِهِ، فَمَسَحَ بِيَدِهِ الْمُبَارَكَةِ بَدَنَهُ فَعُوْفِيَ Artinya, “Diriwayatkan sesungguhnya Imam al-Bushiri menggubah Qasidah Burdah ini ketika sedang menderita sakit lumpuh, kemudian ia memohon syafaat kepada Allah swt dengannya. Lalu ketika tidur, beliau bermimpi bertemu Nabi Muhammad saw, kemudian Nabi Saw mengusap badan al-Bushiri dengan tangan yang penuh berkah, dan setelah itu al-Bushiri pun sembuh.” Al-Baijuri, Syarhul Burdah, [Mesir, Maktabah ash-Shafa 2001], halaman 3. Setelah bangun dari tidurnya dalam kondisi sehat, banyak orang mendatangi rumahnya, dan kemudian berkata “Wahai Tuanku, saya berharap Engkau bisa memberikan qasidah yang di dalamnya ada pujian kepada Rasulullah.” “Qasidah mana yang Engkau kehendaki?”, jawab Imam al-Bushiri. “Qasidah yang diawali dengan syair amin tadzakkuri jirânin”, kata mereka. Kemudian Imam al-Bushiri memberikannya. Setelah itu, banyak orang mengambil berkah darinya sekaligus menjadikannya sebagai wasilah untuk kesembuhan. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Imam al-Baijuri, bukan berarti memohon keselamatan dan kesehatan dengan lafal-lafal yang ada dalam Qasidah Burdah dan menganggapnya memiliki otoritas untuk menyembuhkan penyakit, namun murni bertawassul kepada Rasulullah saw dengan perantara Qasidah Burdah. Lebih lanjut Imam al-Baijuri menegaskan أَصْبَحَ النَّاسُ يَتَبَرَّكُوْنَ بِهَا وَيَسْتَشْفِعُوْنَ بِهَا، عَلَى أَنَّ الْاِسْتِشْفَاءَ بِهَا لَيْسَ اسْتِشْفَاءً بِأَلْفَاظِهَا، وَاِنَّمَا هُوَ اِسْتِشْفَاءً بِرَسُوْلِ اللهِ Artinya, “Banyak orang mengambil berkah Qasidah Burdah dan memohon syafaat dengannya, berdasarkan prinsip bahwa permohonan syafaat dengannya bukan dengan lafal-lafalnya, akan tetapi hupada hakikatnya adalah memohon syafaat dengan Rasulullah saw.” Al-Baijuri, Syarhul Burdah, halaman 4. Kelebihan qasidah yang satu ini dibandingkan dengan qasidah lain terletak dari cara penyusunannya. Imam Al-Bushiri tidak hanya menulis pujian-pujian yang ditunjukkan kepada Rasulullah saw dan peningkatan spiritualitas kepada Allah, namun juga menjelaskan kelahiran Rasulullah saw, mukjizat-mukjizat Al-Qur’an, nasab dan keturunan Rasulullah saw, mengingatkan manusia dari bahaya hawa nafsu, menceritakan Isra’ Mi’raj, menjelaskan jihad dan peperangan Rasulullah saw, juga menjelaskan tawasul dan permohonan syafaat, kemudian ditutup dengan munajat dan ungkapan perasaan hina di hadapan Allah swt. Teks lengkap Qasidah Burdah dan bacaan-bacaan Maulid lainnya bisa diakses di NU Online Super App Android dan iOS. Keutamaan Qasidah Burdah Diceritakan dalam kitab az-Zubdah fî Syarhil Burdah, bahwa suatu saat ada orang sakit mata sangat parah, kemudian ia bermimpi seakan mendengar ucapan خُذْ مِنَ الْبُرْدَةِ وَاجْعَلْهَا عَلَى عَيْنَيْكَ Artinya, “Ambillah Qasidah Burdah, kemudian letakkan di depan matamu.” Setelah terbangun, ia mengadukan mimpinya kepada Syekh al-Wazir. Kemudian Syekh al-Wazir berkata kepadanya “Qasidah Burdah adalah pujian-pujian kepada Rasulullah, ia bisa menjadi media untuk berobat.” Setelah itu Syekh al-Wazir mengambil Qasidah Burdah dan menyuruh orang itu untuk duduk. Kemudian beliau meletakkan Burdah di depan matanya. Atas izin Allah, penyakit orang tersebut sembuh saat itu juga. Tidak hanya itu, Qasidah Burdah juga bisa dijadikan media untuk memohon kepada Allah agar dipenuhi segala kebutuhan, sebagaimana ditegaskan oleh Syekh Ali al-Qari وَهِيَ مُجَرَّبَةٌ عِنْدَ طَلَبِ الْحَاجَاتِ وَنُزُوْلِ الْمُهِمَّاتِ Artinya, “Qasidah Burdah sangat mujarab dijadikan media untuk memohon pemenuhan berbagai hajat dan suksesnya berbagai kepentingan.” Ali al-Qari, az-Zubdah, halaman 13. Karenanya, menurut Syekh Ali al-Qari alasan di balik penamaan qasidah ini dengan nama “Burdah” yang berarti kain selimut, baju, karena qasidah ini dapat menjadi penyebab seseorang selamat dari berbagai cobaan, dan dapat menjadi media penyembuhan berbagai penyakit, sebagaimana baju yang bisa menjadi pelindung dari panasnya terik matahari dan lainnya. Sebagaimana telah dijelaskan, membaca Burdah bukan berarti memohon keselamatan dan kesehatan dengan menuhankan lafal-lafal yang ada di dalamnya, apalagi beranggapan burdah merupakan penyebab dari kesembahan tersebut, namun murni bertawasul kepada Rasulullah saw dengan memujinya dengan membaca Qasidah Burdah, dengan harapan semoga semua kebutuhan dan keinginan dipenuhi oleh Allah. Cara Baca Qasidah Burdah Qasidah Burdah merupakan salah satu bacaan yang dibaca dalam rangka mengungkapkan kerinduan Rasulullah saw, meneladani sirahnya, sekaligus menjadi media untuk meningkatkan spiritualitas, maka hendaknya dibaca di tempat yang layak, penuh adab dan sopan, serta dalam keadaan suci. Sebab, mengagungkannya sama dengan mengagungkan yang tokoh bacanya, yaitu Rasulullah saw. Adapun cara pengamalannya secara khusus yaitu dengan beberapa tahap sebagai berikut Pertama, membaca surat al-Fatihah dengan dihadiahkan kepada Rasulullah saw dan Imam al-Bushiri. Kedua, mengajak orang lain untuk bersama-sama membaca shalawat kepada Rasulullah saw, dengan membaca ayat sebagai berikut إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا الأحزاب 56 Artinya, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” QS al-Ahzab 56. Ketiga, untuk setiap bait tertentu dari beberapa bait yang ada dalam Qasidah Burdah dimulai dengan membaca shalawat sebagai berikut مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا *** عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ Artinya, “Wahai Tuhanku, limpahkanlah selalu rahmat penghormatan dan keselamatan atas kekasih-Mu Nabi Muhammad saw, makhluk terbaik di antara seluruh makhluk.” Demikian biograsi singkat penyusun, latar belakang penyusunan, dan keutamaan Qasidah Burdah. Semoga bermanfaat. Wallâhu a’lam bisshawâb. Ustadz Sunnatullah, Pengajar di Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan, Kokop, Bangkalan. Jakarta, NU Online Jabar Ketua Panitia Pelaksana Muktamar ke-34 NU, Muhammad Imam Aziz menilai qasidah tersebut sebagai pengingat kepada warga Nahdliyin bahwa NU adalah organisasi yang didirikan dan dicita-citakan oleh para auliya dan alim ulama dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bangsa dan negara, sebagaimana penggalan dalam lirik lagu yang di-launching. “Jadi, qasidah ini untuk memberi semangat kembali bahwa NU kini sudah 100 tahun sehingga perlu diperbaharui lagi semangatnya. Nah, ini sangat luar biasa sekali,” kata Kiai Imam Aziz dalam tayangan Launching Official Song Muktamar Ke-34 NU yang disiarkan di TVNU. Berikut lirik Qasidah Muktamar Ke-34 NU الحمد لله مربي العالمين * وصلاته أبدا على النور الأمين Alhamdulillāhi murabbil ālamīn, washalātuhu Abadan alan Nūril Amīn Segala puji bagi Allah Sang Pengatur alam semesta. Semoga rahmat ta'dhim Allah selamanya tercurahkan untuk sang cahaya yang terpercaya, Nabi Muhammad. والآل والصحب الكرام الطاهرين * والتابعين لهم بخير أجمعين Wal ā-li wash-shahbil kirāmith thāhirīn, wattābi’īna lahum bikhairin ajma’īn Juga tercurahkan untuk semua keluarga dan sahabat Nabi yang luhur nan suci, serta para pengikutnya. فضل من الله على هذي البلاد * سكانها جلا فكانوا مسلمين Fadlum minallāhi alal hazhil bilād, sukkānuhā jullāng fakānū Muslimīn Adalah anugerah dari Allah untuk negri ini, mayoritas penduduknya adalah kaum muslim. أسعد بهم أيمن بهم في دولة * قويت وذبت مفعمة بالناهضين As’id bihim aimin bihim fi daulatin Quwiyat wazhubbat muf’amah binnāhidlīn Betapa bahagia dan beruntung mereka, ada di sebuah negara yang kuat dan dibela penuh oleh Nahdliyyin. يا نهضة العلماء أنت وسيلة * يوصل بها لرضاء أرحم راحمين Ya Nahdlatal Ulamā-i anti wasilatun Yūshal bihā liridlā-i Arhami Rāhimin Wahai Nahdlatul Ulama, engkau adalah wasilah yang mengantarkan pada ridha Allah, Dzat Maha Pengasih. تأسيسها تم على أيدي الكرام * علمائنا فقهائنا والعارفين Ta’sisuhā tamma alā aidil kirām Ulamā-ina fuqahā-ina wal ārifīn Nahdlatul Ulama berdiri kokoh di tangan para ulama, fuqaha dan arifin billah. فلهاشم بن أشعري هو شيخنا * قام بها ويعينه عون المعين Falahāsyimubnu As’ari huwa syaikhunā Qāma bihā wayu’īnuhu aunul mu’īn Sungguh KH. Hasyim Asy'ari yang ia adalah guru kita semua. Beliaulah pendiri Nahdlatul Ulama atas pertolongan dari Allah SWT. رحم امرأ الله جل جلاله * يخدم بإخلاص لها والعاملين Rahimam ra’an Allāhu jalla jalāluhu Yahdum biikhlāshi lahā wal āmilīn. Semoga Allah merahmati mereka yang dengan ikhlas berkhidmat untuk NU serta beramal baik di dalamnya. وسيجتمع علماؤها زعماؤها * في مؤتمر وسيبحثن بعد حين Wasayajtami’ ulamā-uha, zu’amā-uha fi Mu’tamar wasayabhatsunna ba’da ḥīen Para ulama dan pimpinan Nahdlatul Ulama akan segera berkumpul dalam sebuah muktamar. Mereka akan mencari solusi atas problematika umat. والله نرجو أن يجمع شملنا * مع منة بقيادة الرأس الأمين Wallāhu narjū ayyujamma’ syamlanā ma’ minnatin biqiyādatir ra’sil amīn. Duhai Allah, kumpulkan kami dalam keagungan anugerah. Dengan kepemimpinan dari para pemimpin yang terpercaya. Perlu diketahui, Panitia Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama NU resmi meluncurkan qasidah muktamar di Gedung PBNU, pada Rabu 15/12. Qasidah yang menjadi official song itu ditulis langsung oleh Rais Syuriyah PBNU KH Afifuddin Muhajir dan diaransemen oleh seniman dari Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Lesbumi Nahdlatul Ulama Sastro Adi. Editor Muhammad Rizqy Fauzi Jakarta, NU Online Panitia Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama NU meluncurkan Qasidah Muktamar di Gedung PBNU, pada Rabu 15/12/2021. Qasidah yang menjadi lagu resmi itu ditulis langsung oleh Rais Syuriyah PBNU KH Afifuddin Muhajir. Qasidah ini diaransemen oleh seniman dari Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Lesbumi Nahdlatul Ulama Sastro Adi. Ketua Panitia Pelaksana Muktamar ke-34 NU, Muhammad Imam Aziz menilai qasidah tersebut sebagai pengingat kepada warga Nahdliyin bahwa NU adalah organisasi yang didirikan dan dicita-citakan oleh para auliya dan alim ulama dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bangsa dan negara, sebagaimana penggalan dalam lirik lagu yang diluncurkan. “Jadi, qasidah ini untuk memberi semangat kembali bahwa NU kini sudah 100 tahun sehingga perlu diperbaharui lagi semangatnya. Nah, ini sangat luar biasa sekali,” kata Kiai Imam Aziz dalam tayangan Launching Official Song Muktamar Ke-34 NU yang disiarkan di TVNU. Berikut lirik Qasidah Muktamar Ke-34 NU الحمد لله مربي العالمين * وصلاته أبدا على النور الأمين Alhamdulillāhi murabbil ālamīn, washalātuhu Abadan alan Nūril Amīn Segala puji bagi Allah Sang Pengatur alam semesta. Semoga rahmat ta'dhim Allah selamanya tercurahkan untuk sang cahaya yang terpercaya, Nabi Muhammad. والآل والصحب الكرام الطاهرين * والتابعين لهم بخير أجمعين Wal ā-li wash-shahbil kirāmith thāhirīn, wattābi’īna lahum bikhairin ajma’īn Juga tercurahkan untuk semua keluarga dan sahabat Nabi yang luhur nan suci, serta para pengikutnya. فضل من الله على هذي البلاد * سكانها جلا فكانوا مسلمين Fadlum minallāhi alal hazhil bilād, sukkānuhā jullāng fakānū Muslimīn Adalah anugerah dari Allah untuk negri ini, mayoritas penduduknya adalah kaum muslim. أسعد بهم أيمن بهم في دولة * قويت وذبت مفعمة بالناهضين As’id bihim aimin bihim fi daulatin Quwiyat wazhubbat muf’amah binnāhidlīn Betapa bahagia dan beruntung mereka, ada di sebuah negara yang kuat dan dibela penuh oleh Nahdliyyin. يا نهضة العلماء أنت وسيلة * يوصل بها لرضاء أرحم راحمين Ya Nahdlatal Ulamā-i anti wasilatun Yūshal bihā liridlā-i Arhami Rāhimin Wahai Nahdlatul Ulama, engkau adalah wasilah yang mengantarkan pada ridha Allah, Dzat Maha Pengasih. تأسيسها تم على أيدي الكرام * علمائنا فقهائنا والعارفين Ta’sisuhā tamma alā aidil kirām Ulamā-ina fuqahā-ina wal ārifīn Nahdlatul Ulama berdiri kokoh di tangan para ulama, fuqaha dan arifin billah. فلهاشم بن أشعري هو شيخنا * قام بها ويعينه عون المعين Falahāsyimubnu As’ari huwa syaikhunā Qāma bihā wayu’īnuhu aunul mu’īn Sungguh KH Hasyim Asy'ari yang ia adalah guru kita semua. Beliaulah pendiri Nahdlatul Ulama atas pertolongan dari Allah SWT. رحم امرأ الله جل جلاله * يخدم بإخلاص لها والعاملين Rahimam ra’an Allāhu jalla jalāluhu Yahdum biikhlāshi lahā wal āmilīn. Semoga Allah merahmati mereka yang dengan ikhlas berkhidmat untuk NU serta beramal baik di dalamnya. وسيجتمع علماؤها زعماؤها * في مؤتمر وسيبحثن بعد حين Wasayajtami’ ulamā-uha, zu’amā-uha fi Mu’tamar wasayabhatsunna ba’da ḥīen Para ulama dan pimpinan Nahdlatul Ulama akan segera berkumpul dalam sebuah muktamar. Mereka akan mencari solusi atas problematika umat. والله نرجو أن يجمع شملنا * مع منة بقيادة الرأس الأمين Wallāhu narjū ayyujamma’ syamlanā ma’ minnatin biqiyādatir ra’sil amīn. Duhai Allah, kumpulkan kami dalam keagungan anugerah. Dengan kepemimpinan dari para pemimpin yang terpercaya. Pewarta Syifa Arrahmah Editor Alhafiz Kurniawan Semalam ada broadcast message yang berbunyi Berkata syeikhul islam ibn taimiyyah Apabila bertepatannya antara malam jumat dg salah satu malam ganjil disepuluh terakhir ramadhan maka kemungkinan lailatur qadar. Malam ini malam jumat dan bertepatan mlm 27 ramadhan…ini baru terjadi setelah 53 tahun baru terulang. jumat + waktu mustajab diakhir jumat + doa menjelang berbuka puasa + lailatul qadar 27 ramadhan = masya Allah jgn sia2kan kesempatan ini. ‏يقول شيخ الاسلام ابن تيمية اذا وافقت ليلة الجمعة احدى ليالي الوتر من العشر الأواخر فهي أحرى ان تكون ليلة القدر غداً ليلة ٢٧ وليلة جمعة ‏لاوال مره ٥٣ سنه الجمعه + اخر ساعه استجابه + دعوة الفطور + ليلة ٢٧ رمضان = لا تضيع هذا اليوم ❤ benarkah ini dari ibnu taimiyah ustadz? via Tanya Ustadz for Android Jawaban Bismillah was shalatu was salamu ala rasulillah, amma ba’du, Pertama, syaikhul islam mengingkari sikap seseorang yang mengistimewakan malam jumat untuk ibadah dari pada malam-malam lainnya. Sebagaimana keterangan yang dicantumkan dalam Fatawa al-Mishriyah 1/78. Dalil yang menunjukkan larangan mengkhususkan malam jumat untuk ibadah adalah hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, لاَ تَخْتَصُّوا لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ بِقِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اللَّيَالِى وَلاَ تَخُصُّوا يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِصِيَامٍ مِنْ بَيْنِ الأَيَّامِ إِلاَّ أَنْ يَكُونَ فِى صَوْمٍ يَصُومُهُ أَحَدُكُمْ “Janganlah mengkhususkan malam Jum’at dengan shalat tertentu dan janganlah mengkhususkan hari Jum’at dengan berpuasa kecuali jika berpapasan dengan puasa yang mesti dikerjakan ketika itu.” HR. Muslim no. 1144. Kedua, beberapa ulama mengingkari adanya keterangan tersebut dari Syaikhul Islam. Tidak benar bahwa Syaikhul Islam pernah memberi pernyataan di atas. Syaikh Sulaiman al-Majid – seorang Hakim di Riyadh dan anggota Majlis Syuro Arab Saudi – pernah ditanya, ”Apakah benar jika salah satu malam ganjil di sepuluh hari terakhir ramadhan bertepatan dengan hari jumat maka besar kemungkinan itu lailatul qadar.” Jawaban berliau, لا نعلم في الشريعة دليلاً على أنه إذا وافقت ليلة الجمعة ليلة وتر فإنها تكون ليلة القدر، وعليه فلا يُجزم بذلك ولا يُعتقد صحته، والمشروع هو الاجتهاد في ليالي العشر كلها؛ فإن من فعل ذلك فقد أدرك ليلة القدر بيقين، والله أعلم Kami tidak menjumpai adanya satupun dalil dalam syariat yang menyebutkan bahwa apabila malam jumat bertepatan dengan salah satu malam ganjil, maka itu lailatul qadar. Oleh karena itu, tidak boleh dipastikan dan diyakini kebenarannya. Yang dianjurkan adalah bersungguh-sungguh di sepuluh malam terakhir semuanya. Orang yang melakukan hal ini, bisa dipastikan dia akan mendapatkan lailatul qadar. Dalam fatwa yang lain, beliau juga menegasakan, لم يصح عن ابن تيمية أنه قال إذا وافقت ليلة الجمعة ليلة وتر فأحرى أن تكون ليلة القدر Tidak benar ada keterangan dari Ibnu Taimiyah bahwa beliau mengatakan, Jika malam jumat bertepatan dengan malam ganjil maka kemungkinan besar lailatul qadar.’ Sumber Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits Dewan Pembina Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android. Download Sekarang !! didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia. Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR. SPONSOR hubungi 081 326 333 328 DONASI hubungi 087 882 888 727 Donasi dapat disalurkan ke rekening 4564807232 BCA / 7051601496 Syariah Mandiri / 1370006372474 Mandiri. Hendri Syahrial 🔍 Khodam Jin, Ibu Nabi Muhammad Masuk Neraka, Apakah Perempuan Bisa Mengeluarkan Sperma, Meniduri Istri Orang Lain, Cara Mimpi Basah Dengan Cepat, Syarat Sah Mandi Wajib KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO CARA SHOLAT, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28

lirik qasidah malam jumat ulama peugah