Keteranganyang diberikan Al-Qur’an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini.Kesimpulan yang di dapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta,beserta dimensi materi dan waktu,muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang terjadi dalam sekejap.Peristiwa ini dikenal dengan istilah “Bing 5GENG-GENG PUSAT ISLAM CTU101 5 ALAM DILALUI MANUSIA Dunia ini hanyalah persinggahan, akhirat yang menanti kekal abadi. Perjalanan hidup manusia di dunia akan berakhir dengan kematian. Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Apabila matinya anak adam maka putuslah amalnya kecuali 2 1 Ilmu agama merupakan bagaian dari filsafat. 2. Wahyu yang diturunkan kepada Nabi dan filsafat, saling berkesuaian. 3. Menuntut ilmu, secara logika diperintahkan dalam agama. Filsafat Metafisika. Tuhan dalam filsafat al kindi tidak mempunyai hakiakat dalam arti Munasabah Al-Qur’an adalah jalan yang harus dilalui oleh setiap manusia. Ia adalah aturan-aturan yang harus manusia taati. Oleh karenanya, sebelum menjelaskan tentang proses penciptaan manusia (sebagaimana dibahas pada ayat-ayat 12-14), telebih dahulu al-Qur’an menjelaskan aturan-aturan itu.[7] Manusiasejak ada di atas bumi ini dengan diturunkannya Adam, bapak manusia yang petama, dan Hawa, Ibu manusia, dari surga negeri keselamatan, dia sangat membutuhkan hukum-hukum yang pasti yang bisa menyeimbangkan keimanannya, mengatur perilakunya, membatasi kecenderungannya dan mengantarkan kepada kesempurnaan yang diciptakan dan apa penyebab tv tidak mau nyala tapi lampu power hidup. Kehidupan dunia kita lewati dengan berbagai kondisi, dan tentu terasa begitu lama. Namun, dunia bukanlah satu-satunya alam yang harus dijalani manusia. Menurut Islam, bahkan alam yang harus kita jalani tidak terhenti saat kita meninggal dunia. Ada berbagai pembahasan tentang macam-macam alam dilahirkan, kita semua tumbuh di dalam rahim Ibu. Alam tersebut disebut alam dzuriyah. Fase ini dijelaskan dalam QS. Al-Mu’minun ayat 12-14Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirmanوَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ . ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ . ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَۗSungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati yang berasal dari tanah. Kemudian, Kami menjadikannya air mani di dalam tempat yang kukuh rahim. Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang menggantung darah. Lalu, sesuatu yang menggantung itu Kami jadikan segumpal daging. Lalu, segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang berbentuk lain. Mahasuci Allah sebaik-baik pencipta. Al-Mu’minūn [23]14Setelah menjalani kehidupan di alam dzuriyah, manusia menjalani kehidupan di alam dunia. Dunia disebut sebagai alam tempat manusia banyak belajar. Namun, manusia tidak seharusnya menjadikan dunia sebagai tujuan. Iman dan amal salih harus menjadi yang utama, seperti yang Allah sampaikan dalam QS. Al-Ashrوَالۡعَصۡرِۙ .اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙ . اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِDemi masa, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal salih, serta saling menasihati untuk kebenaran dan manusia akan menjalani kehidupan di alam kubur atau barzakh. Alam ini adalah alam di antara dunia dan akhirat. Manusia akan mendapatkan balasan dari segala amal salihnya. Jika ia banyak beramal salih dan menjadi hamba yang taat selama di dunia, maka ia akan selamat dari siksa kubur. Namun jika tidak, siksa kubur dan api neraka akan Al-Qurthubi di dalam tafsirnya Al-Jâmi’ li Ahkâmil Qur’ân menuliskan sebuah penjelasan tentang kematianقَالَ الْعُلَمَاءُ الْمَوْتُ لَيْسَ بِعَدَمٍ مَحْضٍ وَلَا فَنَاءٍ صِرْفٍ، وَإِنَّمَا هُوَ انْقِطَاعُ تَعَلُّقِ الرُّوحِ بِالْبَدَنِ وَمُفَارَقَتُهُ، وَحَيْلُولَةٌ بَيْنَهُمَا، وَتَبَدُّلُ حَالٍ وَانْتِقَالٌ مِنْ دَارٍ إِلَى دَارٍPara ulama berkata, kematian bukanlah ketiadaan belaka dan bukan pula kerusakan semata. Kematian hanyalah terputus dan terpisahnya hubungan ruh dengan badan, perubahan kondisi di antara keduanya, pergantian keadaan, dan perpindahan dari satu kampung ke kampung yang lain. Muhammad bin Ahmad Al-Qurthubi, Al-Jȃmi’ li Ahkȃmil Qur’ȃn, [Kairo Darul Hadis, 2010], Juz IX, Hal. 428Alam terakhir yang dijalani manusia adalah alam akhirat, dan kehadirannya ditandai dengan adanya hari kiamat. Di dalamnya terdapat yaumul ba’ats hari kebangkitan dan yaumul mizan hari penimbangan amal. Oleh Tim kajian dakwah alhikmah – Kehidupan manusia merupakan perjalanan panjang, melelahkan, penuh liku-liku, dan melalui tahapan demi tahapan. Berawal dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzakh, sampai pada alam akhirat yang berujung pada tempat persinggahan terakhir bagi manusia, surga atau neraka. Al-Qur’an dan Sunnah telah menceritakan setiap fase dari perjalanan panjang manusia itu. Al-Qur’an diturunkan Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. berfungsi untuk memberikan pedoman bagi umat manusia tentang perjalanan rihlah tersebut. Suatu rihlah panjang yang akan dilalui oleh setiap manusia, tanpa kecuali. Manusia yang diciptakan Allah swt. dari tidak ada menjadi ada akan terus mengalami proses panjang sesuai rencana yang telah ditetapkan Allah swt. Saat ini ada dua teori yang menyesatkan orang banyak. Al-Qur’an dengan tegas membantah teori itu. Pertama, teori yang mengatakan manusia ada dengan sendirinya. Dibantah Al-Qur’an dengan hujjah yang kuat, bahwa manusia ada karena diciptakan oleh Allah swt. Kedua, teori yang mengatakan manusia ada dari proses evolusi panjang, yang bermula dari sebangsa kera kemudian berubah menjadi manusia. Teori ini pun dibantah dengan sangat pasti bahwa manusia pertama adalah Adam as. Kemudian selanjutkannya anak cucu Adam as. diciptakan Allah swt. dari jenis manusia itu sendiri yang berasal dari percampuran antara sperma lelaki dengan sel telur wanita, maka lahirlah manusia. Rasulullah saw. semakin mengokohkan tentang kisah rihlatul insan. Disebutkan dalam beberapa haditsnya. “Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau orang yang sedang musafir” HR Bukhari. Dalam hadits lain ”Untuk apa dunia itu bagiku? Aku di dunia tidak lebih dari seorang pengendara yang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkannya” HR At-Tirmidzi. Alam Arwah Manusia merupakan makhluk terakhir yang diciptakan Allah swt. setelah sebelumnya Allah telah menciptakan makhluk lain seperti malaikat, jin, bumi, langit dan seisinya. Allah menciptakan manusia dengan dipersiapkan untuk menjadi makhluk yang paling sempurna. Karena, manusia diciptakan untuk menjadi khalifah pemimpin di muka bumi dan memakmurkannya. Persiapan pertama, Allah mengambil perjanjian dan kesaksian dari calon manusia, yaitu ruh-ruh manusia yang berada di alam arwah. Allah mengambil sumpah kepada mereka sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Dan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab “Betul Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi.” Kami lakukan yang demikian itu agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan “Sesungguhnya kami Bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini keesaan Tuhan.” Al A’raf 172. Dengan kesaksian dan perjanjian ini maka seluruh manusia lahir ke dunia sudah memiliki nilai, yaitu nilai fitrah beriman kepada Allah dan agama yang lurus. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Ar-Ruum 30. Rasulullah saw. bersabda “Setiap anak dilahirkan secara fitrah. Maka kedua orang tuannya yang menjadikan Yahudi atau Nashrani atau Majusi.” HR Bukhari Alam Rahim Rihlah pertama yang akan dilalui manusia adalah kehidupan di alam rahim 40 hari berupa nutfah, 40 hari berupa alaqah gumpalan darah, dan 40 hari berupa mudghah gumpalan daging, kemudian ditiupkan ruh dan jadilah janin yang sempurna. Setelah kurang lebih sembilan bulan, maka lahirlah manusia ke dunia. Allah swt. berfirman “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan dari kubur, maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian dengan berangsur-angsur kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan ada pula di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” Al-Hajj 5 Rasulullah saw. bersabda “Sesungguhnya seseorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya 40 hari nutfah, kemudian alaqoh selama hari yang sama, kemudian mudghoh selama hari yang sama. Kemudian diutus baginya malaikat untuk meniupkan ruh dan ditetapkan 4 kalimat; ketetapan rizki, ajal, amal, dan sengsara atau bahagia.” HR Bukhari dan Muslim Seluruh manusia di dunia apapun kondisi sosialnya diingatkan tentang awal kejadiannya yang berasal dari benda yang hina, yaitu sperma lelaki dan sel telur wanita. Manusia sebelumnya belum dikenal, belum memiliki kemuliaan dan kehormatan. Lalu apakah manusia akan bangga, congkak, dan sombong dengan kondisi sosial yang dialami sekarang jika mengetahui asal muasal mereka? Setelah mencapai 6 bulan sampai 9 bulan atau lebih, dan persyaratan untuk hidup normal sudah lengkap, seperti indra, akal, dan hati, maka lahirlah manusia ke dunia dalam keadaan telanjang. Belum bisa apa-apa dan tidak memiliki apa-apa. Alam Dunia Di dunia perjalanan manusia melalui proses panjang. Dari mulai bayi yang hanya minum air susu ibu lalu tubuh menjadi anak-anak, remaja dan baligh. Selanjutnya menjadi dewasa, tua dan diakhiri dengan meninggal. Proses ini tidak berjalan sama antara satu orang dengan yang lainnya. Kematian akan datang kapan saja menjemput manusia dan tidak mengenal usia. Sebagian meninggal saat masih bayi, sebagian lagi saat masa anak-anak, sebagian yang lain ketika sudah remaja dan dewasa, sebagian lainnya ketika sudah tua bahkan pikun. Di dunia inilah manusia bersama dengan jin mendapat taklif tugas dari Allah, yaitu ibadah. Dan dalam menjalani taklifnya di dunia, manusia dibatasi oleh empat dimensi; dimensi tempat, yaitu bumi sebagai tempat beribadah; dimensi waktu, yaitu umur sebagai sebuah kesempatan atau target waktu beribadah; dimensi potensi diri sebagai modal dalam beribadah; dan dimensi pedoman hidup, yaitu ajaran Islam yang menjadi landasan amal. Allah Ta’ala telah melengkapi manusia dengan perangkat pedoman hidup agar dalam menjalani hidupnya di muka bumi tidak tersesat. Allah telah mengutus rasulNya, menurunkan wahyu Al-Qur’an dan hadits sebagai penjelas, agar manusia dapat mengaplikasikan pedoman itu secara jelas tanpa keraguan. Sayangnya, banyak yang menolak dan ingkar terhadap pedoman hidup tersebut. Banyak manusia lebih memperturutkan hawa nafsunya ketimbang menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup, akhirnya mereka sesat dan menyesatkan. Maka, orang yang bijak adalah orang yang senantiasa mengukur keterbatasan-keterbatasan dirinya untuk sebuah produktifitas yang tinggi dan hasil yang membahagiakan. Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang senantiasa sadar bahwa detik-detik hidupnya adalah karya dan amal shalih. Kehidupannya di dunia sangat terbatas sehingga tidak menyia-nyiakannya untuk hal-hal yang sepele, remeh apalagi perbuatan yang dibenci makruh dan haram. Dunia dengan segala kesenangannya merupakan tempat ujian bagi manusia. Apakah yang dimakan, dipakai, dan dinikmati sesuai dengan aturan Allah swt. atau menyimpang dari ajaran-Nya? Apakah segala fasilitas yang diperoleh manusia dimanfaatkan sesuai perintah Allah atau tidak? Dunia merupakan medan ujian bagi manusia, bukan medan untuk pemuas kesenangan sesaat. Rasulullah saw. memberikan contoh bagaimana hidup di dunia. Ibnu Mas’ud menceritakan bahwa Rasulullah saw. tidur diatas tikar, ketika bangun ada bekasnya. Maka kami bertanya “Wahai Rasulullah saw., bagaimana kalau kami sediakan untukmu kasur.” Rasululah saw. bersabda “Untuk apa kesenangan dunia itu? Hidup saya di dunia seperti seorang pengendara yang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkannya.” HR At-Tirmidzi Perjalanan hidup manusia di dunia akan berakhir dengan kematian. Semuanya akan mati, apakah itu pahlawan ataukah selebriti, orang beriman atau kafir, pemimpin atau rakyat, kaya atau miskin, tua atau muda, lelaki atau perempuan. Mereka akan meninggalkan segala sesuatu yang telah dikumpulkannya. Semua yang dikumpulkan oleh manusia tidak akan berguna, kecuali amal shalihnya berupa sedekah yang mengalir, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shalih. Kematian adalah penghancur kelezatan dan gemerlapnya kehidupan dunia. Kematian bukanlah akhir kesudahan manusia, bukan pula tempat istirahat yang panjang. Tetapi, kematian adalah akhir dari kehidupannya di dunia dengan segala yang telah dipersembahkannya dari amal perbuatan untuk kemudian melakukan rihlah atau perjalanan hidup berikutnya. Bagi orang beriman, kematian merupakan salah satu fase dalam kehidupan yang panjang. Batas akhir dari kehidupan dunia yang pendek, sementara, melelahkan, dan menyusahkan untuk menuju akhirat yang panjang, kekal, menyenangkan, dan membahagiakan. Di surga penuh dengan kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan belum terlintas oleh pikiran manusia. Sementara bagi orang kafir, berupaya menghindar dari kematian dan ingin hidup di dunia tahun lagi. Tetapi, sikap itu adalah sia-sia. Utopia belaka. Karena, kematian pasti datang menjumpainya. Suka atau tidak suka. Alam Barzakh Fase berikutnya manusia akan memasuki alam kubur atau alam barzakh. Di sana mereka tinggal sendiri. Yang akan menemaninya adalah amal mereka sendiri. Kubur adalah taman dari taman-taman surga atau lembah dari lembah-lembah neraka. Manusia sudah akan mengetahui nasibnya ketika mereka berada di alam barzakh. Apakah termasuk ahli surga atau ahli neraka. Jika seseorang menjadi penghuni surga, maka dibukakan baginya pintu surga setiap pagi dan sore. Hawa surga akan mereka rasakan. Sebaliknya jika menjadi penghuni neraka, pintu neraka pun akan dibukakan untuknya setiap pagi dan sore dan dia akan merasakan hawa panasnya neraka. Al-Barra bin ’Azib menceritakan hadits yang panjang yang diriwayat Imam Ahmad tentang perjalanan seseorang setelah kematian. Seorang mukmin yang akan meninggal dunia disambut ceria oleh malaikat dengan membawa kafan surga. Kemudian datang malaikat maut duduk di atas kepalanya dan memerintahkan ruh yang baik untuk keluar dari jasadnya. Selanjutnya disambut oleh malaikat dan ditempatkan di kain kafan surga dan diangkat ke langit. Penduduk langit dari kalangan malaikat menyambutnya, sampai di langit terakhir bertemu Allah dan Allah memerintahkan pada malaikat “Catatlah kitab hambaku ke dalam ’illiyiin dan kembalikan kedunia.” Maka dikembalikan lagi ruh itu ke jasadnya dan datanglah dua malaikat yang bertanya Siap Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa lelaki yang diutus kepadamu? Siapa yang mengajarimu? Hamba yang beriman itu dapat menjawab dengan baik. Maka kemudian diberi alas dari surga, mendapat kenikmatan di kubur dengan selalu dibukakan baginya pintu surga, dilapangkan kuburnya, dan mendapat teman yang baik dengan wajah yang baik, pakaian yang baik, dan aroma yang baik. Lelaki itu adalah amal perbuatannya. Alam Akhirat Hari Akhir Dan rihlah berikutnya adalah kehidupan di hari akhir dengan segala rinciannya. Kehidupan hari akhir didahului dengan terjadinya Kiamat, berupa kerusakan total seluruh alam semesta. Peristiwa setelah kiamat adalah mahsyar, yaitu seluruh manusia dari mulai nabi Adam as. sampai manusia terakhir dikumpulkan dalam satu tempat. Di sana manusia dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan belum dikhitan. Saat itu matahari sangat dekat jaraknya sekitar satu mil, sehingga mengalirlah keringat dari tubuh manusia sesuai dengan amalnya. Ada yang sampai pergelangan kaki, ada yang sampai lutut, ada yang sampai pusar, ada yang sampai dada, bahkan banyak yang tenggelam dengan keringatnya. Dalam kondisi yang berat ini manusia berbondong-bondong mendatangi para nabi untuk meminta pertolongan dari kesulitan yang maha berat itu. Tetapi semuanya tidak ada yang dapat menolong. Dan terakhir, hanya Rasulullah saw. yang dapat menolong mereka dari kesulitan mahsyar. Rasulullah saw. sujud di haribaan Allah swt. di bawah Arasy dengan memuji-muji-Nya. Kemudian Allah swt. berfirman “Tegakkan kepalamu, mintalah niscaya dikabulkan. Mintalah syafaat, pasti diberikan.” Kemudian Rasululullah saw. mengangkat kepalanya dan berkata “Ya Rabb, umatku.” Dan dikabulkanlah pertolongan tersebut dan selesailah mahsyar untuk kemudian melalui proses berikutnya. Peristiwa berikutnya adalah hisab perhitungan amal dan mizan timbangan amal bagi manusia. Ada yang mendapatkan proses hisab dengan cara susah-payah karena dilakukan dengan sangat teliti dan rinci. Sebagian yang lain mendapatkan hisab yang mudah dan hanya sekadar formalitas. Bahkan sebagian kecil dari orang beriman bebas hisab. Di antara pertanyaan yang akan diberikan pada manusia di hari Hisab terkait dengan masalah prinsip dalam hidupnya. Rasulullah saw. bersabda “Tidak akan melangkah kaki anak Adam di hari kiamat sehingga ditanya 5 hal di sisi Allah tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa digunakan, tentang hartanya dari mana mencarinya, dan ke mana menginfakkannya, dan apa yang diamalkan dari ilmunya.” HR At-Tirmidzi. Di masa ini juga dilakukan proses qishash, orang yang dizhalimi meng-qishash orang yang menzhalimi. Kejadian selanjutnya manusia harus melalui shirath, yaitu sebuah jembatan yang sangat tipis dan mengerikan karena di bawahnya neraka jahanam. Semua manusia akan melewati jembatan ini dari mulai yang awal sampai yang akhir. Shirath ini lebih tipis dari rambut, lebih tajam dari pedang, dan terdapat banyak kalajengking. Kemampuan manusia melewati jembatan itu sesuai dengan amalnya di dunia. Ada yang lewat dengan cepat seperti kecepatan kilat, ada yang lewat seperti kecepatan angin, ada yang lewat seperti kecepatan burung, tetapi banyak juga yang berjalan merangkak, bahkan mayoritas manusia jatuh ke neraka jahanam. Bagi orang-orang yang beriman, akan minum telaga Rasulullah saw. yang disebut Al-Kautsar. Rasulullah saw. bersabda “Telagaku seluas perjalanan sebulan, airnya lebih putih dari susu, aromanya lebih wangi dari misik, dan gayungnya sebanyak bintang di langit. Siapa yang meminumnya, maka tidak akan pernah haus selamanya.” Muttafaqun alaihi Surga dan Neraka Pada fase yang terakhir dari rihlah manusia di hari akhir adalah sebagian mereka masuk surga dan sebagian masuk neraka. Surga tempat orang-orang bertakwa dan neraka tempat orang-orang kafir. Kedua tempat tersebut sekarang sudah ada dan disediakan. Bahkan, surga sudah rindu pada penghuninya untuk siap menyambut dengan sebaik-baiknya sambutan. Neraka pun sudah rindu dengan penghuninya dan siap menyambut dengan hidangan neraka. Al-Qur’an dan Sunnah telah menceritakan surga dan neraka secara detail. Penyebutan ini agar menjadi pelajaran bagi kehidupan manusia tentang persinggahan akhir yang akan mereka diami. Orang-orang kafir, baik dari kalangan Yahudi, Nashrani maupun orang-orang musyrik, jika meninggal dunia dan tidak bertobat, maka tempatnya adalah neraka. Neraka yang penuh dengan siksaan. Percikan apinya jika ditaruh di dunia dapat membakar semua penghuni dunia. Minuman penghuni neraka adalah nanah dan makanannya zaqum buah berduri. Manusia di sana tidak hidup karena penderitaan yang luar biasa, dan juga tidak mati karena jika mati akan hilang penderitaannya. Di neraka manusia itu kekal abadi. Orang-orang beriman akan mendapatkan surga dan kain sutra karena kesabaran mereka. Dalam surga mereka duduk-duduk bersandar di atas dipan, tidak merasakan panas teriknya matahari dan dingin yang sangat. Mereka dinaungi pohon-pohon surga dan buahnya sangat mudah untuk dipetik. Mereka juga mendapatkan bejana-bejana dari perak dan piala-piala minuman yang sangat bening. Mereka akan minum minuman surga yang rasanya sangat nikmat seperti minuman jahe yang didatangkan dari mata air surga bernama Salsabila. Di surga juga ada banyak sungai yang berisi beraneka macam minuman, sungai mata air yang jernih, sungai susu, sungai khamr, dan sungai madu. Penghuni surga akan dilayani oleh anak-anak muda yang jika dilihat sangat indah bagaikan mutiara yang bertaburan. Surga yang penuh dengan kenikmatan dan kerajaan yang besar. Orang beriman di surga memakai pakaian sutra halus berwarna hijau dan sutra tebal, juga memakai gelang terbuat dari perak dan emas. Allah swt. memberikan minuman kepada mereka minuman yang bersih. Dan yang tidak kalah nikmatnya yaitu istri-istri dan bidadari surga. Mereka berwarna putih bersih berseri, bermata bulat, pandangannya pendek, selalu gadis sebaya belum pernah disentuh manusia dan jin. Buah dadanya montok dan segar, tidak mengalami haidh, nifas, dan buang kotoran. Puncak dari semua kenikmatan di surga adalah melihat sang pencipta Allah yang Maha Indah, Sempurna, dan Perkasa. Sebagaimana manusia dapat melihat bulan secara serentak, begitu juga manusia akan memandang Allah secara serentak. Indah, mempesona, takzim, dan suci. Allah Akbar. Allah akan memasukkan hamba–Nya ke dalam surga dengan rahmat-Nya, dan surga adalah puncak dari rahmat-Nya. Allah Ta’ala akan memasukan hamba-Nya ke dalam rahmat surga berdasarkan rahmat-Nya juga. Disebutkan dalam hadits shahih “Sesungguhnya Allah Ta’ala memiliki 100 rahmat. Diturunkan ke dunia satu rahmat untuk jin, manusia, dan binatang. Dengan itu mereka saling simpati dan kasih sayang. Dengan satu rahmat itu pula binatang buas menyayangi anaknya. Dan Allah swt. menyimpan 99 rahmat bagi hamba-Nya di hari kiamat.” Muttafaqun alaihi . Maka, sejatinya nikmat surga itu jauh dari apa yang dibayangkan manusia. Rasulullah saw. bersabda “Allah swt. berkata, “Aku telah siapkan bagi hambaKu yang shalih sesuatu yang belum dilihat mata, belum didengar telinga, dan belum terlintas pada hati manusia” Muttafaqun alaihi. Apakah akan kita hanya berpuas diri dengan mengejar satu rahmat Allah yang dibagi-bagi untuk seluruh penduduk dunia, sementara kita melalaikan 99 rahmat yang tersisa? Semoga kita termasuk dari sedikit orang yang berpikir. Amin.dkwt download 5 ALAM KEHIDUPAN MANUSIA DAN URGENSI IBADAH Ust Muhammad Fahmi Ma'arif Manusia adalah makhluk yang allah ciptakan melalui proses kehidupan yang panjang, sejak zaman nabi adam, dimana beliau diciptakan langsung oleh Allah SWT tanpa melalui perantara ayah dan ibu. Proses penciptaan nabi adam ini juga yang menjadi jawaban sekaligus bantahan untuk kaum yang menuhankan nabi Isa AS, karena beliau terlahir tanpa adanya seorang ayah. Sejak nabi adam diciptakan sampai hari ini kita hidup, sudah triliunan manusia yang terlahir dan menginjakkan kakinya di bumi Allah ini. Lantas, apa sebenarnya tujuan dari Allah SWT menciptakan manusia seperti kita.? Untuk mengetahui tujuan Allah SWT menciptakan manusia, kita bisa melihat ke dalam surat Ad-dzariyat ayat 56. Disana Allah menitipkan pesan kepada golongan jin dan manusi, Bahwa tujuan dari penciptaan jin dan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Sebelum kita membahas apa sebetulnya nilai penting ibadah bagi kehidupan manusia, kita paparkan dahulu berkaitan dengan lima alam kehidupan yang pasti akan di lalui oleh setiap manusia. Pertama adalah ALAM RUH Alam ruh adalah fase pertama kehidupan manusia, disinilah manusia itu berasal. Di alam ini, manusia menunggu panggilan dari Allah untuk nantinya ditempatkan dalam jasad yang telah Allah sediakan. Ketika Allah akan membawa ruh ini untuk masuk kedalam jasad manusia, Allah bertanya kepada setiap ruh dengan pertanyaan yang sama “Alastu bi robbikum.?” Apakah kalian bersaksi, bahwa akulah tuhan kalian.? qolu “bala, syahidna.?” yaaa tuhanku, kami bersaksi bahwa engkau adalah tuhan kami. Setelah mereka melakukan sumpah pengakuan bahwa Allah adalah tuhan mereka, barulah Allah masukkan ruh tersebut ke dalam jasad yang telah Allah tentukan. Di alam ruh ini, manusia seluruhnya sama, tidak ada yang lebih baik dari siapapun, tidak ada perbedaan tinggi badan, warna kulit dsbnya. Kedua adalah ALAM KANDUNGAN Alam kandungan ini adalah Proses awal sebelum lahirnya sosok manusia yang baru. Dalam proses ini sunnatullah berjalan, bermula dari ovum yang dibuahi oleh sperma, kemudian janin tersebut menempel dI dinding rahim, dan dalam penjelasan hadits Arbain an nawawi urutan hadits yang ke empat rasulullah menjelaskan tentang tahapan manusia dalam kandungan. Manusia dalam kandungan mengalami beberapa proses, yang mana masing-masing prosesnya dilalui selama 40 hari. Pada 40 hari pertama manusia berbentuk Nutfah cairan, bentuk awal dari bersatunya sperma dengan ovum. 40 hari kemudian manusia berbentuk Alaqah nutfah yang menempel dalam dinding rahim. 40 hari kemudian manusia berbentuk Mutghoh bentuk awal manusia,tetapi belum memiliki nyawa. Proses yang berjalan selama kurang lebih 120 hari atau sekitar 3 bulan, barulah Allah utus seorang malaikat untuk meniupkan ruh kedalam jasad manusia. Sebagaimana yang Allah firmankan dalam surat shad ayat 72 فَإِذَا سَوَّیۡتُهُۥ وَنَفَخۡتُ فِیهِ مِن رُّوحِی فَقَعُوا۟ لَهُۥ سَـٰجِدِینَ Kemudian apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh ciptaan-Ku kepadanya; maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya Bayi yang telah ditiupkan nyawa ke dalam jasadnya dan telah di tuliskan juga atasnamanya beberapa ketentuan takdir yang akan membersamai hidupnya, bayi tersebut berkembang di dalam kandungan sampai berusia kurang lebih 9 bulan 10 hari. Setelah sempurna bayi tersebut secara fisik, barulah Allah lahirkan bayi tersebut kedalam dunia. Ketiga adalah ALAM DUNIA Dunia ini adalah alam pertengahan dari lima fase kehidupan manusia, fase kehidupan yang paling menentukan kehidupan manusia setelahnya. Ini menjadi tolak ukur dan penilaian apakah manusia tersebut akan mendapatkan kebahagian atau justru kesengsaraan yang didapatkannya. Karena dalam fase ini Allah membebaskan manusia untuk memilih apa saja yang hendak mereka pilih dan lakukan. Allah memberikan bekal kepada manusia agar manusia tidak salah dalam memilih, bekal tersebut adalah hati dan fikiran. Pikiran memiliki kemampuan untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, sedangkan hati, ia mampu merasakan mana pilihan yang tepat dan tidak tepat untuk dilaksanakan. Seperti filosofi orang jawa yang mengatakan, “Wong iku, kudu bener lan pener” Orang itu, selain dia harus bisa melakukan sesatu yang benar, dia juga harus memsatikan bahwa kebenaran yang dia pilih adalah sesuatu yang tepat. Pada alam dunia ini manusia juga mendapatkan kewajiban untuk taat kepada syariat Islam. Ketaatan secara mutlak dimiliki oleh seseorang yang mukallaf atau telah baligh. Tanda seseorang telah mukallaf atau baligh ini adalah mimpi yang diserai dengan keluarnya mani bagi seorang laki-laki dan menstruasi bagi perempuan. Di fase inilah Allah telah menjelaskan kepada manusia dan jin, bahwa tujuan mereka diciptakan adalah untuk beribadah hanya kepada Allah. Namun nyatanya tidak semua manusia dan jin taat dan patuh kepada perintah Allah. Sebagian besar dari mereka enggan untuk beribadah, bahkan banyak dari mereka yang menyekutukan Allah. Sebagian dari mereka mempertanyakan tentang pentingnya ibadah bagi kehidupan mereka? Karena bagi mereka, tidak beribadah pun mereka bisa mendapatkan kesenangan di dunia. Pertanyaan ini yang nantnyai akan kita jawab, setelah kita menjabarkan kelima alam kehidupan manusia. Keempat adalah ALAM BARZAH Alam barzah atau biasa disebut dengan alam kubur adalah alam dimana manusia di tempatkan oleh Allah setelah mereka meninggal dunia, di alam ini manusia menunggu hadirnya hari kiamat yang akan menentukan kedudukan mereka di alam akhirat. Apakah akan menjadi penghuni surga ataukah mereka merasakan siksa di neraka. Kuduanya adalah bentuk balasan dari Allah atas apa yang telah mereka perbuat di kehidupan dunia. Di alam ini manusia akan di datangi oleh malaikat penjaga kubur, yaitu malaikat munkar dan nakir. Beliau yang akan menanyai manusia tentang keimanan manusia kepada tuhan, rasul dan bagaimana mereka menjalani kehidupan di dunia. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab dengan akal fikiran, jawaban dari pertanyaan tersebut hanya dipunyai oleh orang-orang yang selama hidup di dunia, mereka taat dan patuh kepada Allah dan Rasulullah. Kelima adalah ALAM AKHIRAT Alam akhirat adalah pemberhentian terakhir dari perjalanan panjang kehidupan manusia, pada alam ini manusia akan di audit seluruh amal kebaikan dan amal keburukannya. Hasil dari timbangan inilah yang nantinya akan menentukan tempatnya di akhirat. Bagi orang islam yang timbangan kebaikannya lebih berat dari keburukannya, maka mereka mendapatkan tiket langsung ke surga. Sedangkan untuk kaum muslimin yang timbangan keburukannya lebih berat dari kebaikannya, maka mereka harus menjalani fase pembersihan dosa di neraka. Dan untuk mereka yang tidak beriman kepada Allah kafir mereka tidak membutuhkan hisab, karena tempat mereka sudah pasti di neraka. Apa yang akan kita dapatkan di akhirat nanti bergantung kepada apa kita lakukan di dunia, siapa yang taat dan patuh kepada perintah Allah akan berbalas kebaikan berupa surga, dan siapa yang berbuat keburukan akan dihadiahi dengan neraka. Salah satu bentuk ketaatan kepada Allah adalah menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya dan berharap balasan hanya kepada Allah. Tapi mengapa ibadah itu terasa sangat berat untuk dijalankan, bahkan tidak sedikit diantara manusia yang merasa tidak butuh ibadah, karena efek atau balasan dari ibadah itu tidak dirasakan secara kontan oleh manusia. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, serta memberi kemudahan dalam memahami arti penting dari ibadah kepada Allah bagi kehidupan kita, coba kita tengok kembali perjalanan kehidupan kita dahulu sebelum kita hidup di alam dunia seperti yang sekarang ini. Dahulu ketika manusia berada dalam alam ruh, manusia tidak pernah merasa bahwa jasad adalah sesuatu yang penting untuk dirinya. Karena dengan ruh yang mereka miliki, mereka sudah bisa merasakan kehidupan. Kemudian ketika Allah memindahkan ruh tersebut ke dalam alam kandungan, barulah manusia menyadari bahwa jasad itu adalah bagian penting bagi kehidupan manusia, karena untuk bisa tinggal di dunia, manusia membutuhkan ruh dan juga jasad. Setelah manusia mengetahui kebutuhan dia kepada jasad, Allah tiupkan ruh tersebut kedalam janin yang berusia 120 hari. Di dalam kandungan seorang ibu, bayi mendapatkan nutrisi dari ibunya, dengan bantuan plasenta yang menghubungkan antara bayi dengan ibunya. Seorang bayi merasa bahwa yang mereka butuhkan pada saat di dalam kandungan hanyalan plasenta saja. Mereka tidak membutuhkan kaki, tangan bahkan kepala mereka. Namun Allah dengan segala kebaikan dan ilmunya, Allah ciptakan semua yang manusia butuhkan. Seorang bayi baru merasakan manfaat dari semua yang Allah ciptakan untuknya sejak dalam kandungan. Tangan, kaki dan kepala yang dahulu manusia tidak merasakan manfaatnya secara langsung, hingga kemudian Allah lahirkan dia ke alam dunia untuk merasakan manfaat dari semua yang ia ciptakan. Sekarang, manusia sepenuhnya telah tinggal di dunia. Dan Allah telah memberikan perintah dan petunjuk kepada manusia untuk senantiasa beribadah kepada Allah. Allah juga memberikan kepada manusia tentang gambaran alam akhirat, gambaran tentang surga dan neraka. Tak cukup sampai disitu, Allah juga mengutus nabi dan rasul untuk menjelaskan kepada mereka tentang kehidupan setelah kematian dan itu pasti akan terjadi. Sebagai manusia yang dibekali akal untuk berfikir, jangan sampai kita mengulang ketidaktahuan yang telah kita lakukan dahulu. Ketidaktahuan ruh tentang pentingnya jasad bagi kehidupan dia di alam dunia, ketidaktahuan seorang bayi tentang pentingnya tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya bagi kehidupan dia. Dan hari ini ketika kita diberi kesempatan Allah untuk hidup di dunia, Allah tunjukkan kepada kita tentang pentingnya beribadah dan beramal baik. Manfaatnya mungkin tidak kita rasakan langsung sekarang ini. Tapi percayalah, bahwa amal ibadah kita di dunia akan sangat kita butuhkan untuk kehidupan kita nanti, di alam kubur dan di alam akhirat nanti. Semoga Allah memudahkan kita untuk senantiasa beribadah kepadanya. Continue Reading SETIAP manusia sedang berjalan menuju Tuhan-nya. Disadari atau tidak, dia sedang melewati satu demi satu proses kehidupan di berbagai alam. “Wahai manusia! Sesungguhnya kamu telah bekerja keras menuju Tuhan-mu, maka kamu akan menemui-Nya.”Al-Insyiqaq 6 Manusia melewati berbagai alam semenjak ia belum dilahirkan dan dia akan berhenti pada alam terakhir yang abadi. Kira-kira, apa saja alam yang dilewati manusia dalam hidupnya? — Alam Dzar — "Dan ingatlah ketika Tuhan-mu Mengeluarkan dari sulbi tulang belakang anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah Mengambil kesaksian terhadap roh mereka seraya Berfirman, “Bukankah Aku ini Tuhan-mu?” Mereka menjawab, “Betul Engkau Tuhan kami, kami bersaksi.” Kami Lakukan yang demikian itu agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini,”Al-A’raf 172 — Alam Sulbi — “Dia diciptakan dari air mani yang terpancar, yang keluar dari antara tulang punggung sulbi dan tulang dada.”At-Thariq 6-7 — Alam Janin — “Dia Mengetahui tentang kamu, sejak Dia Menjadikan kamu dari tanah lalu ketika kamu masih janin dalam perut ibumu.”An-Najm 32 — Alam Dunia — "Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.”Ali Imran 185 "Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau.”Al-An’am 32 *Alam ini adalah alam yang paling menentukan bagi alam setelahnya. — Alam Barzakh Alam Kubur — "Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.”Al-Mu’minun 100 *Lisan manusia terbiasa menyebut alam kubur sebagai “tempat peristirahatan terakhir”. Padahal alam ini hanyalah tempat transit untuk melanjutkan perjalanan ke alam selanjutnya. "Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu mengunjungi kubur.”At-Takatsur 1-2 — Alam Akhirat — “Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.”Al-Ankabut 64 Dia berkata, “Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan kebajikan untuk hidupku ini.”Al-Fajr 24 *Inilah alam kehidupan yang sebenarnya, akhir perjalanan manusia. Di alam ini manusia akan terbagi menjadi dua kelompok. "Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka.”Asy-Syura 7. [] Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Didunia banyak sekali makluk hidup, misalnya tumbuhan, hewan, bahkan berbagai macam ragam lainya. Semua itu adalah ciptaan allah swt. Sejak ribuan tahun, selain merenungkan penciptaan semesta, manusia juga memikirkan bagaimana dirinya diciptakan, dari mana dia berasal, untuk apa manusia diciptakan, apa tujuan hidup manusia, dan sesudah mati kemana perjalanan selanjutnya, dan berbagai pertanyaan - pertanyaan menciptakan manusia menciptakan apa yang ada dibumi dan apa yang ada dilangit dan seluruh isinya, tidak hanya itu allah juga menciptakan jin, dan manusia, jin diciptakan dari api, sedangan manusia diciptakan dari unsur tanah, seperti firman allah dalam surah Al - Hijr ayat 26 yang berbunyi Yang artinya "Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia Adam dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk Al-hijr ayat 26." Manusia diciptakan allah tidak ada yang sempurna, maka dari itu manusia harus bersyukur dan menerima atas apa yang sudah diciptakan allah swt, dan tidak boleh mengubah penciptaan nya. Dan allah juga berfirman dalam Al-Insan2 yang berbunyi Artinya "Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya dengan perintah dan larangan, karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat Al-Insan2." Jika dilihat dari surah diatas, manusia juga tidak hanya diciptakan dari tanah, manusia juga diciptakan dari sel sperma nutfah laki-laki yang bercampur dengan sel sperma perempuan ovum, maka dari itu berkembang biak lah manusia dengan sistem diciptakan malaikat, jin, dan manusia, lantas kenapa manusia diciptakan? seperti yang diketahui, manusia diciptakan dengan tujuan beribadah kepada allah swt, seperti yang dijelaskan dalam Az-Zariyat ayat 56 yang berbunyi Yang artinya "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."Allah memerintah Nabi Muhammad beristikamah dalam mengajak umatnya mengesakan Allah karena sesunguhnya itulah tujuan penciptaan. Aku tidak menciptakan jin dan manusia untuk kebaikan-Ku sudah membaca dan mendengar isi kandungan dari surah Az - Zariyat ayat 56 diatas, maka tertulis dengan jelas bahwa manusia diciptakan untuk beribadah kepada allah swt. Dan apa yang terjadi ketika manusia tidak beribadah kepada allah swt? Dan apa hukuman bagi orang - orang yang tidak taat kepada allah? Apakah nantinya dia akan masuk syurga?. Beribadah kepada allah swt sangat lah diwajibkan bagi umat manusia, terutama umat yang beragama islam, dalam surah Az-Zariyat ayat 56 sudah jelas jika allah swt menyuruh umat umat manusia yang beragama islam untuk beribadah kepadanya. Beribadah kepada allah swt contohnya seperti sholat 5 waktu, sholat 5 waktu adalah hal yang wajib di kerjakan umat muslim, orang yang mengerjakan sholat mendapatkan pahala, dan orang yang meninggalkan sholat mendapatkan dosa. Lalu apa hukuman bagi orang - orang yang meninggalkan sholat? Jika orang - orang yang tidak mengerjakan apa yang di perintah oleh allah akan mendapatkan siksa nantinya diakhirat, orang yang meninggalkan sholat didunia tidak akan sadar jika dia sudah lalai atas perintah allah swt, bisa saja dia lalai atas perintah allah swt, tapi ingat orang yang meninggalkan sholat akan mendapat siksa di akhirat. Seperti Al-Ma'un ayat 4-5 berikut ini "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya." konsisten menegakkan shalat, tapi mereka adalah "orang -orang yang lalai dari shalatnya," yaitu menyia-nyiakannya, tidak shalat hingga waktunya berlalu dan tidak memenuhi Abu Qayyim Al - Jauziyah, sholat itu diibaratkan tiang agama maka harus dilaksanakan, jika meninggalkan sholat 5 waktu dengan sengaja adalah dosa besar, dan dosanya lebih besar dari pada membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Selain itu seorang muslim wajib mengerjakan zakat, haji bagi yang mampu, menutup aurat, dan lain diciptakan dari sel sperma nutfah laki - laki, yang bercampur dengan sel telur wanita ovum, perjalanan manusia berawal dari alam arwah, sampai alam akhirat. Berikut penjelasan Arwah, Perjalanan hidup manusia berawal dari alam arwah, manusia merupakan makhluk terakhir yang diciptakan oleh allah swt. Sebelum menciptakan manusi, allah lebih dulu menciptakan makhluk lain seperti malaikat, jin, bumi, langit dan seisinya. Nah perjalanan awal manusia berawal dari alam arwah, diamana allah mengambil sumpah kepada mereka sebagaimana disebutkan dalam al-qur'an."Dan ingatlah ketika tuhan mu mengeluarkan dari sulbi tulang belakang anak cucu adam keturunan mereka dan allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka seraya berfirman, "bukankah aku tuhan mu" mereka menjawab "betul, engkau tuhan kami, dan kami bersaksi "kami lakukan yang demikian itu, agar hari kiamat aku tidak mengatakan "sesungguhnya kami bani adam adalah orang - orang yang lemah terhadap ini keesaan tuhan." A'Raf172.Dengan demekian, maka sseluruh manusia yang lahir kedunia sudah memiliki nilai. Seperti nilai fitrah, beriman kepada allah dan agama yang lurus maka hadpkan lah wajahmu dengan lurus kepada allah. Tetapkan lah atas fitrah allah yang telah diciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan atas fitrah allah, itulah agama yang lurus, Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui Ar-Rum130. Rasulullah saw pernah berkat " setiap anak dilahirkan secara fitrah,sebab kedua orang tuanya dijadikan yahudi atau nashrani atas majusi" Bukhari.Alam Dunia,Dimana perjalanan hidup manusia di dunia sangat lah panjang, dari mulai bayi yang hanya minum air susu ibu lalu tumbuh menjadi anak - anak, remaja, dan baligh. Selanjutnya memasuki usia dewasa sampai tua. Jika sudah tua diakhiri dengan meninggal. Proses perjalanan ini tidak semuanya sama, ada yang meninggal saat usia masih bayi, ada yang meninggal ketika remaja, dan ada yang meninggal di usia hidup manusia diakhiri sampai dengan meninggal dunia, semua manusia yang ada disunia akan mengalami dengan yang namanya mati, tidak ada seorang pun yang luput dengan yang dinamakan dengan kematian. Setelah wafat kemudian manusia akan menghadapi dengan yang namanya alam Barzakh,Dimana manusia yang sudah mati akan memasuki alam kubur, atau alam barzakh, alam barzakh adalah alam adalah alam yang membatasi dua alam, yaitu alam dunia dan alam akkhirat. Barzakh menjadi tempat persinggahan sementara bagi umat manusia yang sudah mati sampai dia dibangkitkan pada hari kiamat. Penghuni barzakh berada tepi dunia dan akhirat. Dialam barzakh manusia yang sudah mati tinggal sendiri, tidak ada seorang pun yang menemaninya. Yang menemani Mereka nantinya adalah amal mereka sendiri. Jika baik amala yang diperbuat semasa hidup didunia, maka selamatlah dia dari siksa kubur. Namun, apabila banyak amal buruk yang mereka perbuat selama hidup didunia, maka akan mendapat balasan lah dia nantinya dialam Akhir,Hari akhir adalah hari yang ditunggu - tunggu manusia yang sudah mati. Dimana hari itu adalah hari kehancuran dunia, seperti terjadinya kiamat, hari kiamat merupakan kerusakan total alam semesta. Kemudian dibangkitkan manusia yang sudah meninggal dan dikumpulkan dipadang mahsyar, dimana manusia dikumpulkan tanpa menggunakan pakaian, alas kaki dala keadaan telanjang, belum khitan, kemudian manusia dikumpulkan dipadang mahsyar yang luan dan akan melakukan perhitungan amal hisab bagi manusia. Jika amal baik yang banyak diperbuat di dunia, maka selamatlah dia, dan jika banyak amalburuk yang diperbuat, maka celaka lah dia atau Neraka,Ini adalah fase terakhir manusia di hari akhir, ketika manusia banyak berbuat baik syurgalah tempat nya, dan ketika banyak dosanya selama didunia nerakalah tempatnya. Neraka adalah tempat yang penuh dengan siksaan yang amat pedih dan menyakitkan. Sedangkan syurga adalah tempat yang paling mulia yang sebaik - baiknya. Disyurga manusia tidak hidup dengan penderitaan dan yang tinggal disana sudah sangat jelas dikasi kenikmatan dan kemulian yang sebaik - baiknya, berbeda dengan neraka, neraka adalah tempat siksaan yang amat pedih bagi manusia yang banyak amal buruknya. Dineraka mereka akan disiksa, tidak ada kenikmatan disana dan jika amal buruknya banyak akan disiksa disana dengan pedih - Dan begitu lah proses perjalanan hidup manusia dari alam arwah sampai dengan alam akhirat surga atau neraka. Semoga kita dilindungi pedihnya api neraka, dan didekatkan dengan syurgamu yaallah....amin amin yaarabbal alamin. 1 2 3 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

5 alam yang dilalui manusia sejak diciptakan