Oiyagimana ceritanya gue bisa jalan-jalan ke China, awalnya adalah karena nyokap gue kepengen banget ke China. Trus pas waktu itu Air Asia lagi promo, langsung lah gue booked untuk 3 orang. Gue, nyokap and suami gue (CM) dengan rute JKT-KL-Hangzhou dan pulang dengan rute Beijing-KL-JKT. Tripke Yunnan - Lijiang : Blue Moon Valley, Yulong Snow Mountain, Tiger Leaping Gorge, Dali: Donglianhua Village - Kunming Assalamualaikum. tahun 2018 kami berpeluang travel sendiri-sendiri ke Dali dan Kunming. Taiwan Militer Beijing Sangat Provokatif! Helikopter militer China terbang melewati pulau Pingtan, salah satu titik terdekat China daratan dari Taiwan, di provinsi Fujian pada 4 Agustus 2022, menjelang latihan militer besar-besaran di Taiwan setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu. China pada Sepertiyang saya umumkan beberapa saat yang lalu, saya bersama keluarga jalan-jalan ke kota Beijing, Cina selama delapan hari. Kebetulan saat itu semua anggota keluarga saya libur dalam rangka libur lebaran. Rute subwaynya ada 15 buah, memudahkan bagi yang ingin jalan-jalan sendiri. Salah satu sudut Great Wall yang sepi pengunjung. ISO 220 Maaf TS mau tanya ke sepuh2 disini.. TS akan liburan ke Shanghai dan Beijing Tiba di Shanghai (PVG) 06:25 am (29-Mar-13) by SQ Pulang melalui Beijing (PEK) 00:05 am (04-Apr-13) by SQ TS sudah menyusun rencana perjalannya disana, supaya sampe disana tidak kebingungan.. nah.. maksud TS mau minta nasehat dan petunjuk dari sepuh2 disini, apakah sususan perjalanan TS sudah bagus, dimohon kritik dan sa apa penyebab tv tidak mau nyala tapi lampu power hidup. detikTravel Community - Jalan-jalan di China tanpa guide dan sinyal Wifi ternyata bisa juga kok. Sistem transportasinya sudah bagus dan mudah kalau mau memilih untuk pergi ke sebuah negara di Asia Timur, pada umumnya orang lebih memilih Jepang atau Korea. Namun keinginan ibu saya untuk melihat negeri tirai bambu ini, membuat saya mengesampingkan terlebih dahulu kedua negara tersebut dan memutuskan untuk pergi ke pergi ke tiga kota di China yaitu Beijing, sebagai ibukota, kemudian Xian dan Chengdu. Banyak hal menarik yang didapat dalam perjalanan ini. Sama sekali tidak mudah melakukan perjalanan tanpa guide dan tanpa keterampilan berbahasa lagi, kita tidak bisa mengakses google untuk mencari info ataupun media sosial seperti Instagram. Namun, hal itulah yang membuat perjalanan ini menjadi seru dan kami tiba di Bandara Internasional Beijing, waktu sudah menunjukkan dini hari. Keluar dari bandara, kami disambut dengan keribetan memilih taksi. Saking banyaknya taksi yang mengantri namun semrawut dan macet, calon penumpang pada akhirnya bebas naik taksi yang taksi biasa, ternyata di sini ada juga taksi-taksi yang tidak resmi menawarkan jasanya. Tentu saja kami akhirnya memilih taksi resmi yang paling dekat dengan posisi kami dan langsung memperlihatkan bookingan hotel tempat kami menginap yang ada tulisan Chinanya untuk mempermudah sang berbicara sendiri dalam bahasa Mandarin dengan cepat, sepertinya bertanya kepada kami dimana letak hotelnya, yang tentu saja tidak bisa kami jawab. Selama perjalanan pun sang bapak masih ribut berbicara sendiri, yang membuat kami was-was apakah bisa sampai di hotel atau hebatnya taksi di China, semuanya memakai GPS, dan betapa leganya akhirnya kami sampai di depan hotel kami. Padahal hotel kami bukan hotel di pinggir jalan besar, harus masuk agak dalam. Saat turun taksi, kita akan diberikan struk tanda terima sesuai dengan tarif taksi. Dan tentu saja tidak perlu memberi Beijing kami mengunjungi objek- objek wisata seperti Temple of Heaven, Summer Palace, Tiananmen Square, Forbidden City, dan tentu saja Tembok Besar China. Berwisata ke China memang memerlukan energi yang cukup karena harus banyak berjalan. Lihat saja Forbidden City yang luasnya 720,000 meter persegi, dengan ruangan lebih dari 8000 dan bangunannya ada 800. Bagaimana tidak gempor jangan salah, luas Forbidden City ternyata masih kalah dibandingkan luas kawasan Temple of Heaven. Begitu juga Tembok Besar China dimana kita harus berjalan naik jalan yang punya sistem transportasi yang sudah begitu baik, canggih dan mudah. Harganya pun tidak mahal, bis kota hanya sekitar 2 yuan. Tapi karena kami bepergian 4 orang, naik taksi lebih efisien. Harganya pun tidak mahal. Dan di jalan, sering sekali kami melihat bis listrik, orang bilang, di China itu jorok-jorok. Di jalanan bisa gampang dilihat orang meludah dan kotor. Tapi terus terang, selama perjalanan di tiga kota ini saya tidak pernah melihat ludah di jalanan dan kotanya termasuk sangat bersih. Seperti yang saat berada di Tiananmen Square, tidak ada sampah yang saya temukan. Apalagi di sana ada beberapa petugas kebersihan yang selalu siap sedia membersihkan sebenarnya memang tidak banyak juga yang buang sampah sembarangan sih. Mungkin yang masih menjadi masalah adalah bau kurang sedap di toilet meskipun toiletnya bagus yang memang juga saya satu yang menjadi kendala di China adalah tidak banyak loket di lokasi objek wisata yang memberikan informasi dalam bahasa Inggris. Jadi seringnya saya menerka-nerka harga tiket hanya dengan melihat angka yang tertera di orang-orang di China helpful? Menurut pengalaman saya, kebanyakan orang yang sering menghindar jika ditanya karena memang sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris, walaupun ada juga yang mencoba memberikan informasi atau arah dengan menggunakan bahasa tubuhnya. Saya sempat bertanya kepada seorang yang bisa berbahasa Inggris sedikit, beliau dengan sabar berusaha untuk menjawab dan membantu Beijing, tujuan kami adalah kota Xian, yang ternyata merupakan sebuah kota yang juga tak kalah modern. Tentu saja tujuan utama kami adalah Terracota warrior yang merupakan salah satu warisan dunia. Saya terkagum-kagum melihat ribuan patung yang ada di tidak punya wifi, kalau kita terpisah jadi susah menghubungi masing-masing orang. Di sini saya sempat terpisah dengan orangtua saya. Tapi untunglah akhirnya kami bisa bertemu walaupun sempat memakan juga menjadi salah satu masalah selama di China. Walaupun bisa menemukan makanan halal, tapi rasanya kurang sesuai dengan lidah kami. Di Xian, betapa senangnya ketika kami menemukan Muslim quarter sehingga bisa memlih berbagai makanan besar bisa kami makan karena cita rasanya masih lumayan, meskipun tidak bisa dibandingkan dengan makanan Indonesia ya. Saya sempat mencoba semacam baso dan juga mie kuah. Rasanya, masih ok lah. Goreng-gorengan seafood dan sate kambing yang berukuran jumbo pun bisa kami makan. Disini juga terdapat toko oleh-oleh yang suka kota Xian, karena udaranya yang lebih segar dan kotanya yang bertipe kota budaya. Berkeliling Xian City Wall dengan sepeda, melihat cantiknya Bell Tower dan Drum Tower terutama di malam hari, merupakan beberapa hal favorit saya di China, kami juga mencoba transportasi kereta untuk perjalanan antar kota. Dari Xian menuju Chengdu, kami memilih naik kereta malam yaitu sleeper train. Keretanya cukup nyaman, kami memilih kompartemen untuk 4 orang. Indikator kenyamanan buat saya, bisa tidur nyenyak dan terakhir, Chengdu saya pilih karena adanya pusat observasi panda di kota ini. Dan sangat bahagia kami bisa melihat panda-panda termasuk bayinya di tempat saya sangka, Chengdu pun ternyata kota yang sangat metropolitan. Di kota ini pulalah kami menemukan restoran China yang rasanya pas di lidah selama kurang dari seminggu di negeri ini memiliki 3 hal yang spesial bagi saya. Pertama, kami tidak membawa wifi dan tidak bepergian dengan tour sehingga selama perjalanan kami hanya mengandalkan peta dan bertanya dengan orang-orang di jalan meskipun kami tak bisa berbahasa bisa membuktikan bahwa tidak selalu yang dibicarakan oleh orang banyak adalah benar. Diantaranya masalah kebersihan di merupakan suatu kebahagiaan bisa membahagiakan orang tua untuk bisa sampai di tempat impiannya. Senang sekali ketika mama berkata "Mama senang banget deh ke sini".Berbekal pengalaman tersebut, saya ingin sekali berkunjung ke kota yang digadang-gadang sebagai kota masa depan, Dubai. Mengapa? Karena selain ingin menyaksikan dengan mata kepala sendiri yang namanya Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia saat ini, mal terbesar dan juga air mancur terbesar di dunia, menikmati gurunnya, saya juga ingin sekali melihat hal-hal menarik yang bisa diambil selain objek-objek wisata itu sendiri. Karena saya percaya, berwisata tidak hanya sekedar mengunjungi dan berfoto di tempat wisata tapi juga melihat lebih dalam dari tempat tersebut. Planning a solo trip to Beijing? Here’s everything you need to know for your visitQUICK FACTSCapital of China and one the world’s most populous cities, with over million residents. With a rich 3000-year history, Beijing is one of the oldest cities in the been the political and cultural center of China for more than 700 city of the 2008 Summer Olympic the Celestial City, the Northern Capital, The Center of the INFORMATIONCurrency Chinese Yuan Renminbi CNY.Spoken languages primarily Mandarin. Sizable English speaking time to visit from September to November cool, relatively humid, and from March to May although dust storms are common in the spring.Arriving via airport hail a taxi from the taxi stand, and make sure the driver turns the meter on ~130-200 Yuan from Terminal 3 to downtown, take the Airport Bus, or the Airport Express subway line to the city a one-way ticket is 25 Yuan.WHERE TO STAYBest Beijing hostel for solo travelers Peking Youth Hostel. Clean and cozy, in a great location for exploring the city 6 minute walk from Nanluo metro station, with friendly staff who can help you organize your trip in China. Bonus it’s located on a main Hutong street, so you get a bit of the old-school charm that’s quickly disappearing from the in the city center to be close to all the major sights, attractions, and the best food of the major international hotel chains Grand Metropark, Hilton are conveniently budget options, look for mid-range chains Home Inn, Days Inn.GETTING AROUNDThe Beijing subway is 2 RMB for all lines and destinations except Airport Express.Taxi is 12 RMB 13 RMB at night for first 3 km, 2 RMB RMB at night per additional km, 3 RMB RMB at night from 15 km and above. Taxis can be called at NIGHTLIFEDrinking age is officially 18 not enforced at all, and there is no last call many restaurants and bars stay open all night.Bar scene There are many nice cafes and bars along the Tian Qiao Shi’chang Byway, including unique tea shops and wine scene There are many bars and restaurants located along the W Da Zhan’lan Street and the Tie’shu scene Another popular urban spot is the Qian Hai Bei’yan and the Hou Hai Nan’yan roads, full of bars and wine bars with great views of the bars to start your night The Swan with Two Necks Yuyang Road, School punk bar – 53 Wudaoying Hu Tong, Modernista 44 Baochao Hu Tong, and The Tiki LANDMARKS TO VISITNote there is a great variety of landmarks in Beijing, ranging from ancient Chinese temples and pagodas all the way to modern amusement parks and four temples of Beijing Heaven, Sun, Moon, Earth are religious buildings where the Emperors would pray and make offerings to Tian’an Men the Gate of Heavenly Peace is the third largest city square in the world at 440,000 sq. meters, known worldwide as the setting for numerous historic Forbidden City encompasses the Imperial palaces and temples – witness where the Emperors World Park is a theme park featuring scale models of unique world landmarks, including the Sphinx, Eiffel Tower, Taj Mahal, Leaning Tower of Pisa, and many Ba Da Ling Great Wall is the entrance to one of the world’s wonders – the Great Wall of “Bird’s Nest” and the Beijing National Aquatics Center, where the Summer Olympic Games of 2008 were WALKSNote Contrary to popular belief, taking a stroll on the Great Wall is not that pleasant – the paths are steep and can actually be tiring and somewhat dangerous. Additionally, only a small part of the Great Wall in Beijing is actually a tourist site – people rarely venture beyond the designated visitor are many interesting villages and temples in Beijing where you can experience local architecture and music first-hand. Among the nicest parks to visit are the Beihai Park, the Jingshan Park, the Houhai Park, and the Zhongshan for a walk through the Forbidden City, where there are many museums, statues, and great WISDOMDon’t be surprised if people you meet don’t speak any English. Although Beijing is extremely open to foreigners, this doesn’t mean everyone will understand you! Be prepared – bring maps with English along as you travel, make use of road signs, and jot down certain names of landmarks in Mandarin. Consider bringing a pocket Chinese China is known for its fascinating culture and history, you may encounter some unpleasant local habits. Don’t be surprised if you see people litter, smoke in public, or spit on the ground. Just be sure to watch where you walk!Where to find good cheap eats almost everywhere in Beijing! Visit a local Chinese park and try out some of the local specialties. Warning avoid eating food from street vendors. They are known for using cheap/poor ingredients, and the food could give you food poisoning and/or an upset areas Beijing is generally very safe. Exercise common sense. A word on taxis while hailing taxis at night, only enter official ones with signs on the roof, as others might not be as safe and trip duration 4-5 daysSEE ALSOShanghai, ChinaTianjin, ChinaHangzhou, ChinaHong Kong, ChinaTaipei, TaiwanTokyo, JapanSeoul, South Korea China Bullet Train Setelah sebelum nya saya membahas mengenai Transportasi di Dalam Kota Beijing, sekarang saya ingin menjelaskan mengenai apa saja transportasi dari Beijing ke luar kota atau luar negeri, begitu pula sebaliknya. 1. Pesawat Beijing mempunyai bandara International yang bernama Beijing Capital International Airport. Bandara ini mempunyai 3 terminal utama. Katanya sih terminal ketiga itu merupakan “The Second Largest Airport Terminal in The World” setelah Terminal 3 nya Dubai International Airport. Terminal 3 Beijing Capital International Airport A Model of Armilliary Sphere in Terminal 3 Beijing Capital International Airport Take the Train to T3D Domestic or T3E International Departure Pada saat itu, saya memakai Cathay Pacific untuk penerbangan dari Beijing-Jakarta. Namun transit dulu di Hongkong. Kalau mau yang direct, kamu bisa naik Garuda Indonesia, yaitu sekitar 7 jam perjalanan. Kereta China Bullet Train Kereta di China itu ada banyak macamnya, di klasifikasikan berdasarkan kecepatan dan layanan yang ditandai dengan label nomor dan huruf yang berbeda. Kita bisa milih mau kereta yang huruf depannya G, D, C, Z, T, K, atau bahkan ada juga yang hanya nomor saja tidak ada huruf nya. Nah, yang namanya High Speed Train/Bullet Train itu yang huruf depannya G, D, dan C. Tapi yang paling bagus dan paling cepat ialah G, atau yang biasa disebut Gaotie é˜é“. Gaotie ini yang menghubungkan kota-kota besar di China, misalnya Beijing-Shanghai, Beijing-Xian, dll. Kalau kereta D, lebih lambat dari G dan lebih murah juga tapi sama-sama termasuk kereta cepat. Anyway FYI, saat ini sedang berlangsung proyek High Speed Train dari Jakarta ke Bandung kan.. Nah, China Railway Corporation akan membangun kereta jenis Gaotie ini. Semoga bisa selesai pada 2019 mendatang. Beijing Railway Station Stasiun kereta di Beijing sendiri ada 4 stasiun, yaitu Beijing Railway Station, Beijing West Railway Station, Beijing South Railway Station, dan Beijing North Railway Station. Pastikan kamu akan berangkat/tiba di stasiun kereta yang mana ya, karena tempatnya beda-beda. Kalau kamu dari Beijing mau ke Shanghai, pasti kamu perginya lewat Beijing South Railway Station, karena secara logika juga Shanghai terletak di sebelah selatan nya Beijing. 3. Bus Antar Kota Dari Beijing-Harbin, Beijing-Tianjin, dst, selain dapat ditempuh dengan menggunakan kereta, bisa juga dengan menggunakan bus. Katanya sih harga bus nya ini cukup mahal. Oleh karena itu, biasanya orang akan menggunakan kereta untuk berpergian dari/ke Beijing. Saya sendiri juga belum pernah menggunakan bus antar kota ini. Ibukota China yang selalu sibuk ini memiliki beragam klenteng, taman kota, dan relik-relik berharga peninggalan dinasti zaman dulu, selain juga arsitektur dan hiburan warna-warni Beijing, mulai dari sejarah, budaya, hingga sisi politisnya. Dengan penduduk lebih dari 20 juta jiwa, Beijing menjadi kota dengan jumlah penduduk paling banyak kedua setelah di timur laut China, Beijing memiliki aksesibilitas yang tinggi, mudah dicapai dengan pesawat. Setelah Anda sampai di kota ini, silakan sewa sepeda atau manfaatkan jaringan transportasinya yang baik untuk berkeliling. Tersedia papan petunjuk dalam Bahasa Inggris untuk menuntun Anda. Menyetir mobil sendiri di Beijing agak lebih rumit, terutama jika Anda tidak bisa bahasa mendapatkan salah satu pemandangan terbaik di Beijing, mari mendaki bukit di Jingshan Park dan dari sana nikmati pemandangan menuju Forbidden City. Setelah itu, berjalanlah turun sampai ke Lapangan Tiananmen dan temukan megahnya Gerbang Qianmen sebelum Anda mengunjungi kompleks istana di baliknya. Kembali di alun-alunnya, jangan lupa mampir di salah satu museum terbesar di dunia National Museum of China, terletak di seberang Chairman Mao Memorial Hall. Kalau Anda mungkin ingin mencoba menari, bermain-main, atau berolahraga bersama warga sekitar, kunjungi taman istana di dekatnya, di Beihai Park. Jauh dari pusat kota, kunjungi Summer Palace dan Jembatan Marco Polo untuk melihat bukti kemegahan lainnya yang melingkupi dinasti China. Jika Anda membutuhkan momen yang lebih tenang, silakan kunjungi klenteng Lama tentunya tidak melulu tentang sejarah kekaisaran, agama, dan komunisme - di sini Anda juga akan temukan arsitektur kontemporer, restoran-restoran mewah, serta mal-mal besar yang merepresentasikan The New China. Olimpiade 2008 telah membawa banyak pembangunan baru di China. Mari kunjungi stadion Olympic Park atau galeri-galeri baru yang dibangun di atas lahan pergudangan yang telah direnovasi, misalnya 798 Space. Untuk membeli souvenir, Anda bisa naik subway sampai ke Wangfujing Street, sebuah jalan perbelanjaan populer. Anda tentunya tidak bisa meninggalkan Beijing sebelum mencicipi Bebek Peking-nya, disajikan bersama mie khas China yang sedap dan beragam lauk lainnya. Setelah malam turun, Anda bisa pergi ke salah satu bar karaoke atau klub malam untuk menemukan yakin Beijing akan menghadirkan bagi Anda sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Di sini Anda akan temukan suasana tradisional/komunis China, berpadu dengan desain-desain modern dalam gaya neighborhoods in BeijingPusat Kota Beijing Situs bersejarah, museum, dan galeri seni merupakan daya tarik utama Pusat Kota Beijing. Singgahlah di Pusat Perbelanjaan Peninsula Beijing atau Intime Lotte Department Store saat berkunjung, dan tumpangi metro dari Jinyu Hutong Station atau Stasiun Dengshikou untuk berkeliling kota. Pusat Kota BeijingChaoyang Museum, galeri seni, dan bar koktail merupakan daya tarik utama Chaoyang. Singgahlah di Alien's Street Trade Market atau Kuil Matahari saat berkunjung, dan tumpangi metro dari Dongdaqiao Station atau Stasiun Hujialou untuk berkeliling kota. ChaoyangHaidian Haidian sangat disukai karena museum dan monumen yang dimilikinya. Jika Anda ingin bertamasya, Kebun Raya Beijing dan Spacious Pavilion adalah tempat yang menarik untuk dikunjungi. Anda juga dapat menaiki metro dari Xibeiwang Station atau Malianwa Station untuk berkeliling kota. HaidianDongcheng3/51 ulasan area Nikmati pertokoan populer di Dongcheng atau singgahlah di Perumahan Duan Qirui Beijing yang menarik untuk dikunjungi. Anda juga dapat menaiki metro dari Stasiun Zhangzizhonglu atau Stasiun Dongsi untuk mengunjungi lebih banyak tempat yang ada di Beijing. DongchengDistrik Bisnis Pusat Beijing Galeri seni dan pusat perbelanjaan adalah daya tarik utama Distrik Bisnis Pusat Beijing. Namun, sempatkan untuk singgah di China World Mall atau China World Trade Center ketika Anda berkunjung. Anda juga dapat memanfaatkan metro di Stasiun Jintaixizhao untuk berkeliling kota. Distrik Bisnis Pusat BeijingXicheng Situs bersejarah, museum, dan teater merupakan daya tarik utama Xicheng. Singgahlah di Istana Budaya Nasional atau Pusat Perbelanjaan Xidan saat berkunjung, dan tumpangi metro dari Stasiun Lingjing Hutong atau Stasiun Xidan untuk berkeliling kota. XichengHotel populer di BeijingRumah Liburan di BeijingNovotel Beijing PeaceNo 3 Jinyu Hutong, Beijing, BeijingRefundable penuhPesan sekarang, bayar saat Anda menginapHarga per malam dari 21 Jun hingga 22 malam21 Jun - 22 JunMenginaplah di hotel cocok untuk keluarga bintang 4 ini di Beijing. Nikmati WiFi gratis, 2 restoran, dan sarapan. Objek wisata populer seperti Wangfujing Street ...7,8/10 Good! 993 ulasan"Peu cher mais vieillot mais correct dans l ensemble ! Literie à revoir ! Emplacement idéal !"Diulas pada tanggal 4 Jun 2023Novotel Beijing PeaceChina National Convention CenterBuilding 1, No. 8 Precincts, Beichen West Road, Chaoyang Dist., Beijing, BeijingMenginaplah di hotel bisnis bintang 4 ini di Beijing. Nikmati WiFi gratis, parkir gratis, dan sarapan. Tamu kami memuji staf dan kenyamanan kamar di ulasan kami. ...8,4/10 Very Good! 288 ulasan"different sport possibilities"Diulas pada tanggal 21 Mei 2023China National Convention CenterHilton Beijing Wangfujing8 Wangfujing East Street, Dongcheng, Beijing, BeijingHarga per malam dari 18 Jun hingga 19 malam18 Jun - 19 JunMenginaplah di hotel mewah bintang 5 ini di Beijing. Nikmati WiFi gratis, spa layanan lengkap, dan teras rooftop. Tamu kami memuji kolam renang dan ukuran kamar ...9/10 Wonderful! 758 ulasan住宿體驗非常好"地理位置非常方便,附近商店餐廳應有盡有,距離地鐵站也很近。房間很大很乾淨,設備非常好,床的軟硬度很適中,只是燈光有點暗,而且有一邊床是沒有充電位置的,有點小不便。使用了機場接送服務,當天預訂也能安排到,聯絡和接待的Leon非常熱情親切。也使用了健身室和游泳池,健身室設備齊全,只是燈光比較黑。游泳池非常好,乾淨,又挺大的還有很多躺椅,有毛巾有水,游泳體驗很不錯。整體來說,住宿體驗非常好。"Diulas pada tanggal 7 Jun 2023Hilton Beijing WangfujingHarga per malam terendah yang ditemukan dalam 24 jam terakhir berdasarkan pencarian 1 malam untuk 2 tamu dewasa. Harga dan ketersediaan dapat berubah sewaktu-waktu. Ketentuan tambahan mungkin Sandalwood, Beijing - Marriott Executive Apartments23 Jian Guo Road Chaoyang Dist, BeijingMenginaplah di hotel apartemen mewah bintang 4,5 ini di Beijing. Nikmati WiFi gratis, parkir gratis, dan sarapan. Tamu kami memuji staf dan kamar mandi di ulasan ...9,2/10 Wonderful! 29 ulasan"My wife and I stayed for just one day, but it was very relaxing and we were pleased with the place. The room was large and comfortable and the breakfast was good in the morning."Diulas pada tanggal 29 Nov 2021The Sandalwood, Beijing - Marriott Executive ApartmentsThe Imperial Mansion, Beijing Marriott Executive ApartmentsNorth Gate, No. 1 Xiagongfu Street, Dongcheng District, BeijingMenginaplah di hotel apartemen mewah bintang 4,5 ini di Beijing. Nikmati Internet gratis, parkir gratis, dan sarapan. Tamu kami memuji staf dan kenyamanan kamar ...9,2/10 Wonderful! 350 ulasan"房间整洁宽敞,服务到位,体验非常好!"Diulas pada tanggal 2 Jul 2022The Imperial Mansion, Beijing Marriott Executive ApartmentsAscott Raffles City Dongzhimen South Street, Dongchen Beijing, Beijing, BeijingMenginaplah di hotel apartemen mewah bintang 4,5 ini di Beijing. Nikmati WiFi gratis, sarapan, dan layanan kamar. Tamu kami memuji staf dan cocok untuk keluarga ...8,8/10 Excellent! 56 ulasan"It is fine for the facilities and the service provided by the staff. The location is perfect!"Diulas pada tanggal 4 Jan 2020Ascott Raffles City BeijingHarga per malam terendah yang ditemukan dalam 24 jam terakhir berdasarkan pencarian 1 malam untuk 2 tamu dewasa. Harga dan ketersediaan dapat berubah sewaktu-waktu. Ketentuan tambahan mungkin ketersediaan hotel di BeijingTempat populer untuk dikunjungiKota TerlarangAnda dapat menelusuri pameran di Kota Terlarang, museum bersejarah, selama perjalanan Anda ke Beijing. Kunjungi kuil dan toko di area kaya budaya ini. Kota TerlarangWangfujing StreetSelama Anda mengunjungi Beijing, Anda dapat melihat-lihat di Wangfujing Street. Jelajahi galeri seni yang populer dan kuil di area kaya budaya ini. Wangfujing StreetTembok Raksasa CinaAnda dapat mengetahui sejarah dari Huairou dengan mampir ke Tembok Raksasa Cina. Jelajahi pemandangan gunung dan monumen area ini. Tembok Raksasa CinaTembok Raksasa CinaCari tahu sejarah dari Badalingzhen saat Anda melakukan perjalanan ke Tembok Raksasa Cina. Jalan-jalan di taman area ini atau nikmati museum. Tembok Raksasa CinaLapangan TiananmenAnda dapat mempelajari sejarah dari Beijing dengan mampir ke Lapangan Tiananmen. Jelajahi pilihan hiburan dan toko di area kaya budaya ini. Lapangan TiananmenUniversitas TsinghuaNikmati suasana kampus saat Anda mengunjungi Universitas Tsinghua, selama perjalanan Anda ke Beijing. Kunjungi toko dan kuil di area kaya budaya ini. Universitas TsinghuaAtraksi wisataKota di dekat BeijingTianjinMiyunYanqingChengde Biasanya, kalau kita baru menemukan trailer film keren yang sedang ditayangkan atau dapat selebaran promosi diskon di restoran enak, pasti yang pertama kali dilakukan adalah nyari teman untuk pergi barengan. Ada perasaan janggal aja kalau harus melakukan aktivitas-aktivitas ini sendirian, takut garing sendiri. Padahal, kalau dipikir-pikir, ketakutan untuk bersenang-senang sendiri ini sebetulnya nggak logis Ini 2018 cuy! Waktunya kita mulai self-care. Eeeaa… Alasan ini juga yang membuat tak sedikit orang otomatis menggelengkan kepala kala memikirkan konsep solo travelling’, alias jalan-jalan ke tempat asing sendirian. Makan sendiri aja bete, apalagi melancong sendirian! Hiiiiy..Bukannya seharusnya solo travelling justru bisa lebih seru daripada bepergian dengan teman-teman yang terkadang suka membuat gemas karena tingkah-tingkah rewel mereka saat jalan jalan? Atau justru makin garing?Untuk mencari tahu apa asyiknya solo travelling, kami berkolaborasi dengan -situs jalan-jalan baru yang membantu pelancong mencari akomodasi semurah mungkin- mewawancara tiga orang yang ketagihan berpergian sendiri. Simak obrolan kami dengan mereka di bawah iniFamega Syavira PutriPerempuan yang akrab dipanggil Fame ini adalah penulis Kelana, buku 264 halaman yang merangkum pengalaman Fame menyusuri jalan darat dari Sumatra hingga Afrika. Ia menyambangi 18 negara, 44 kota, dan berjalan sepanjang kilometer seorang diri selama kurang dari lima bulan. Ketika berkelana, Fame adalah orang yang terbuka pada spontanitas dan kurang suka jika semua terlalu terencana. Simak obrolan kami dengan Fame untuk mengetahui lebih jauh apa sih yang mendorongnya untuk melancong ke mana-mana seorang diri?VICE Jalan-jalan dulu baru kepikiran bikin buku, atau memang dari sebelum perjalanan sudah tahu akan bikin buku? Famega Aku memang lebih pengen jalan-jalan dulu dan waktu itu pun memang belum tahu bahwa aku akan sampai ke Afrika pada akhirnya. Jadi pokoknya aku mau jalan darat, tujuan pertamanya sih ke Rusia, mungkin juga sampai negara Eropa lainnya. Jadi awalnya belum kepikiran untuk bikin mula suka melakukan perjalanan? Jadi Kelana itu perjalanan darat yang benar-benar jalan darat. Sebelumnya aku kalau bepergian ya naik pesawat, mungkin sebulan atau dua bulan. Aku suka jalan-jalan karena memang aku suka baca dan aku juga wartawan, jadi aku ingin mengalami pengalaman langsung dari apa yang aku baca perjalanan darat sih? Selama ini kan waktu jalan-jalan itu aku selalu menuju suatu tempat naik pesawat, pas eksplor di sana baru jalan darat. Pas menyusuri jalan darat itu aku suka banget ketemu dengan orang, misalnya pas aku hitchhiking numpang mobil orang ke mana-mana. Selama melalui perjalanan itu aku merasa bahwa highlight perjalanan itu adalah orang-orang yang aku temui. Perjalanan darat itu memaksa aku ketemu orang lebih banyak dibanding kalau aku naik pesawat. Waktu itu juga aku lagi punya banyak waktu luang, jadi aku rasa jalan pelan-pelan itu menyenangkan, totalnya menghabiskan 4,5 tahun ini ada rencana solo travelling? Ada, inginnya ke Banda Neira. Agustus kemarin sebenarnya udah sempat sampai di Ambon, mau lanjut ke Banda tapi lagi enggak ada pesawatnya. Banyak tempat menarik di sekitar Ambon, kayak Seram atau Buru. Gue ingin ke Banda juga karena baca biografinya Hatta. Emang sudah lama ada rencana ke sana tapi selama ini belum ada yang menggerakkan. Nah pengalaman ke Ambon kemarin itulah yang menggerakkan. Kalau ke sana sih inginnya sampai dua minggu, atau minimal seminggu lebih Banda Neira nanti juga sendiri? Berangkatnya sendiri, tapi di sana nanti bakal ketemu teman-teman. Soalnya waktu kemarin ke Ambon, kenalan dengan teman-teman di sana yang bisa diajak main. Bisa juga diajak ke Banda. Mereka sudah sering ke Banda, kadang-kadang mereka juga buka paket wisata. Jadi paling nanti di sana main sama mereka, mereka juga punya banyak teman di mau jalan-jalan sendiri kamu bisa mendadak pergi gitu enggak? Siasatin budgetnya gimana untuk jalan-jalan yang dadakan begitu? Kalau untuk menyiasati budget, jalan-jalan di Indonesia sebenarnya enggak ada yang mahal. Penginapan seratus ribu pasti ada. Uang yang dihabiskan di hari-hari pas kita wisata itu sebenarnya sama saja dengan biaya sehari-hari di Jakarta. Yang mahal itu cuma tiketnya Kusuma“Solo travelling itu bebas drama!” kata Iyos ketika ditanya apa sih yang membuatnya suka jalan-jalan seorang diri. Ia mengaku enggak punya alasan muluk-muluk semacam mencari jati diri, mengenal diri lebih dalam, atau semacamnya. Mantan wartawan Kompas TV yang kini bekerja di agency ini memilih jalan sendiri ke mana-mana karena tak ada momen-momen kesal nungguin partner kita beres mandi atau teman kita mau sebats dulu. Ia menulis pengalamannya di Simak obrolan kami dengan Iyos berikut ini Pertama kali solo travelling, motivasinya apa sih? Kuliah semester tujuh, ke Jogja. Waktu itu gue stress, habis ngurus acara di kampus. Pas selesai, gue langsung mikir udah, gue mau liburan sendirian. Nggak mau ketemu orang.’ Kebetulan karena yang dikunjungi itu Jogja, nggak begitu takut karena udah familiar banget. Lebih suka mana, solo travelling atau jalan-jalan segerombolan? Sebenernya nggak ada satu yang pasti gitu, sih. Tapi kayaknya semakin ke sini semakin cenderung suka jalan jalan sendirian. Ada kemewahan tersendiri karena kita bisa mengatur kapan kita mau berkomunikasi dengan orang lain. Gue sehari-hari kerja, komunikasi dengan orang sepuluh sampai dua belas jam koordinasi ini itu kayaknya udah cukup, hahaha. Butuh waktu sendirian dan membatasi sih yang lo dapetin dari solo travelling? Haha, berat euy pertanyaannya. Mungkin, semacam melatih kebiasaan diri untuk independen dalam mengambil keputusan dan pilihan. Ini karena semua persiapan diurus sendiri dan dinikmati sendiri. Kalau ada apa-apa, ditanggung sendiri. Gue juga nemu banyak spot-spot yang nggak terlalu ramai dan turistik, tapi indah. Contoh tempat yang underrated kayak gitu menurut gue Taman Nasional Tanjung Puting di Kalteng. Menurut gue, ini bisa jadi solusi ketika kita bosan liburan ke gunung, pantai, atau kota-kota lain, karena ini ada hutan dan sungai-nya. Kita makan, mandi, dan tidur diatas perahu kecil. Enggak sepopuler Labuan Cermin atau Derawan di Kalimantan, tapi sebenernya layak banget buat dicoba!Kalau akhir tahun ini ada rencana jalan-jalan? rencannya mau ke mana? Ada sih rencana, tapi belum memutuskan. Setelah natalan nanti baru mutusin, maunya random aja, diputusin kalau sudah mau pergi. Kemungkinan besar sih naik gunung lagi. Atau jalan-jalan ke kota kecil yang bukan kota turis. Dulu juga pernah kayak gitu, random jalan-jalan ke Blitar. Kotanya enak dan sepi. Tahun ini mungkin mau coba ke Cirebon. Kan kotanya enggak begitu kota turis tuh, enggak kayak Jogja atau Bandung. Kalau naik gunung kepikirannya ke Argopuro, karena itu kan treknya panjang, mumpung liburnya panjang jadi sayang kalau enggak percaya enggak sih kalo solo travelling itu bisa spontan pergi aja gitu? Bisa. Tapi tetap aja butuh riset yang detail. Mendadak ataupun enggak mendadak harus tetap riset. Ya risetnya juga enggak perlu lama-lama banget sih. Googling seharian juga sudah cukup Cukup tuh googling aja. Kalau wisata ke kota-kota kecil bukannya agak susah informasinya ya, biasanya di google juga enggak ada? Iya memang google enggak begitu lengkap. Biasanya sih lihat-lihat blog orang yang sudah pernah ke sana, terus kita nanya lagi dari strategi lo biar uang yang kita keluarin saat bepergian sendiri itu sesuai dengan perencanaan pas bikin budgeting? Riset sedetail-detailnya. Kita harus tahu kalau mau ke mana-mana itu naik apa, harus tahu sampai harga dan jam-jam keberangkatannya. Biasanya yang bikin bengkak itu misalnya kita sudah sampai di suatu lokasi, enggak tahunya si angkot atau bus yang kita cari sudah enggak ada, jadi harus cari yang lain yang lebih mahal. Atau harus tambah menginap NatashaAwal-awal melakukan perjalanan seorang diri, Nadya Natasha alias Nanas mengaku takut. Tapi ia punya cara jitu menangkal takutnya. Nanas bawa boneka kecil ke mana-mana yang ia anggap sebagai teman perjalanan, walhasil rasa takut dan khawatir pun hilang. Lama-lama ia tak takut lagi dan menemukan obat yang lebih mujarab daripada bawa boneka kecil ke mana-mana, yakni ngobrol sama orang-orang di sekitar. “Jadi ada perasaan kalau ada apa-apa sama kita, pasti ada orang yang bakal nolongin,” kata Nanas. Simak obrolan kami dengan Nanas berikut iniHalo, Nadya. Pertama kali solo travelling itu kemana? Dan gimana rasanya? Pertama kali saat aku kuliah tingkat pertama, tahun 2013. Aku pergi ke Sawarna waktu itu. Waktu itu, aku pengen banget jalan jalan dan udah ngajak temen juga untuk ke Sawarna, karena Sawarna terhubung dari Jakarta tanpa harus naik pesawat. Tapi temen-temen aku nggak ada yang mau. Akhirnya aku pikir, f*** it, i’m just gonna go. Sebenernya aku takut juga, sampe-sampe aku bawa boneka kecil yang aku bawa kemana-mana. Lucu juga sih, kalau diinget inget. Aku mikirnya aku punya teman kecil di ternyata pas sampai di sana banyak orang baik, aku ngobrol-ngobrol sama orang lokal. Banyak orang yang sangat helpful, sampai pernah dianterin ke bandara saat nggak tau jalan. Ternyata setelah dijalanin, it’s not as scary as I thought it was going to be. Banyak orang yang sangat helpful, sampai pernah dianterin ke bandara saat nggak tau jalan. Sejak dari Sawarna aku pernah solo travelling ke Sumba, Dieng, Surabaya, Solo, dan negara Asia jalan-jalan sendirian itu terkadang lebih mahal dari pada gerombongan, karena nggak bisa patungan akomodasi. Kenapa Nadya tapi ketagihan banget solo travelling? Karena nggak ribet. Orang terkadang baru diajakin aja udah suka ngomong “mau sih, tapi.. Tapi.. tapi..” gitu. Kalau sendiri, kita bebas aja dan pasti jalan. Kita juga nggak usah mikirin apakah temen kita yang ikut sebenernya menikmati perjalanan. Terkadang teman juga pengen ke satu tempat, dan ketika dijalanin ternyata kita nggak enjoy. Sebenernya sih ketika aku travelling sama orang lain nggak pernah sampai sekesal itu, tapi tetap saja kalo pergi sendirian itu rasanya freedom banget. You can do whatever the hell you sih hal terpenting yang harus diinget orang yang mau solo travelling? Jangan egois. Jangan selalu mikirin diri sendiri aja, harus sadar sama situasi dan sekeliling kita. Agak kontradiksi, karena konsep jalan-jalan sendiri itu sebenernya kan self-centered banget. Tapi ketika dijalanin, kita harus peka sama faktor-faktor dari lingkungan, kalau nggak bisa bahaya banget.*Artikel ini adalah hasil kerja sama VICE X situs jalan-jalan baru yang fokus membantu para pelancong mencari akomodasi semurah mungkin. Kode di atas bisa kamu pakai untuk mendapatkan diskon langsung dari situs

jalan sendiri ke beijing