harikesembilan : rute pertama adalah perjalanan menuju gunung tabor, tempat tuhan yesus di muliakan, kemudian menuju mt beatitudes kemudian ke capernaum dan setelah itu ini lah saatnya makan ikan petrus di tepi danau galilea (niceee 😊) kemudian acara yang satu ini nih menurut saya pecah banget ketika naik di atas kapal dan mengelilingi danau PengalamanWisata ke Israel dan Palestina, Ternyata Tak Seheboh Pemberitaan Media!! Israel dan Palestina memang bukan destinasi favorit para wisatawan mancanegara. gak jg ketemu satu mayat pun ditengah jalan.Tidak juga menemukan konflik agama dan ras seperti yg digambarkan media selama ini..Fakta lain yahudi dan arab bisa bekerja di satu Israelmenutup jalan di sekitar Gaza awal pekan ini dan mengirim bala bantuan ke perbatasan setelah penangkapan seorang anggota senior kelompok Jihad Islam di Tepi Barat pada Senin. Fawzi Barhoum, juru bicara Hamas, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan menanggapi "eskalasi" ini. JalanRE Martadinata, Ciputat Timur, Kota Tangsel, Provinsi Banten, terpantau macet pada hari Sabtu (6/8/2022) pukul 13.30 WIB. Kemacetan dikarenakan meningkatnya volume kendaraan, penyempitan SekedarSharring aja agan-agan .. Pengalaman ane jalan-jalan ke forum DP :travel Mungkin sebagian newbie ga tau apa itu DP ,:cystg DP ( Disturbing Picture ) Jadi begini gan ceritanya .. Beberapa Jam lalu ane boring banget , jadi ane putuskan untuk Jelajah Sub-Forum yang ada di kaskus , nah sampai lah ane di forum DP .. Buat agan-agan yang mental nya ga kuat ato lemah , ane saranin jgn masuk deh ke apa penyebab tv tidak mau nyala tapi lampu power hidup. Sebelum merencanakan perjalanan ke Jordan / Yordania saya sempat kesulitan untuk menemukan bahan referensi tentang perjalanan kesini. Sangat sedikit data maupun tulisan yang berhubungan dengan perjalanan ini terutama yang berbahasa Indonesia, oleh sebab itu saya mencoba menulis sedikit ringkasan perjalanan kami selama di Jordan, Israel Yerusalem & Palestine Bethlehem & Yerikho. Semoga bisa membantu teman-teman semua untuk merencanakan perjalanan ke sini. Note Perjalanan ini dilakukan pada bulan Juli 2015, perubahan sistem dan ketidak akuratan data mungkin saja terjadi dikemudian hari. Kondisi Umum di Jordan Meski Jordan dikelilingi oleh banyak negara yang sedang dalam pertikaian, akan tetapi Jordan sendiri adalah negara yang sangat aman dan masyarakatnya sungguh baik terhadap turis. Kami bahkan sempat mengunjungi Jerash yang notabene jaraknya hanya 1 jam saja dari perbatasan Syria. Semuanya aman. Kondisi pariwisata sendiri di Jordan saat ini jauh mengalami banyak penurunan semenjak era ISIS. Banyak pengusaha travel, hotel dan restoran mengeluhkan hal ini. Sebagai contoh, driver kami di Wadi Rum sempat bercerita dulu mereka bisa dapet tamu sehari minimal satu orang. Namun sekarang dua minggu dapat satu tamu saja sudah syukur. Bahasa yang mereka gunakan disana adalah bahasa Arab, namun kebanyakan dari mereka dapat berbicara bahasa Inggris. Jadi kamu tidak akan menemukan kesulitan yang berarti disana. Jika ada yang tidak bisa berbahasa Inggris, maka orang Jordan disekitar kamu juga tidak segan untuk membantu menterjemahkan bahasa Arab ke bahasa Inggris. Mata uang disana menggunakan JOD Jordanian Dinar yang mana 1 JOD Rupiah July 2015. Bawalah uang USD secukupnya. Tidak sulit menemukan money changer disana. Untuk sekali makan menu standard adalah sekitar 4-8 JOD. Tergantung apa yang dimakan dan di daerah mana kita makan. Makanan utama disana adalah roti dan daging Kebab. Untuk satu simple kebab roti dan isinya irisan daging sekitar JOD, satu menu simple yang komplit sekitar 2-4 JOD roti, daging, salad, kentang goreng. Di rumah makan air mineral ukuran kecil 500ml seharga 1 JOD. Untuk sedikit menghemat kita biasa beli air mineral di luar 1,5Ltr 1 JOD lalu simpen dalam tas. Trus dibawa ke resto buat diminum. Kalo dia nanya mau minum apa? bilang aja, “no, thanks.. I’m good.” 😀 Penerbangan Kami menggunakan Oman Air dengan rute Jakarta – Muscat, Oman – Amman, Jordan pp. Untuk kelas kami yang sangat terbiasa dengan budget airlines, Oman Air cukup mewah untuk penerbangan jauh. Terdapat 1x makan dan 1x snack serta unlimited air alkohol tidak ada, dan 1x makan untuk penerbangan jarak dekat. In Flight Entertainment berupa tv dan banyak hiburan seperti Film Terbaru, Music dan Games juga tidak kalah serunya. Visa Jordan Visa jordan bisa didapatkan di Bandara VOA seharga 40 JOD. Jika kamu tidak memiliki JOD kamu bisa menukarkannya di Money Changer dekat dengan loket VOA. Money Changer di Airport ini meminta tarif tax fee sekitar 9 JOD untuk sekali transaksi. Proses VOA sangat gampang, syaratnya cuman Passport dan uang 40 JOD. Proses tidak lebih dari 5 menit namun tergantung antrian. Transportasi di Jordan Taxi di Jordan lumayan menguras dompet, sebagai perbandingan Dari Airport Queen Alia ke Hotel kami di Amman 36km tarifnya sekitar 25 JOD /450rb. Dari Wadi Mousa / Petra ke Dead Sea 200km tarifnya sekitar 85JOD / 1,6jt / mobil 4 penumpang Solusi hemat untuk Taksi adalah cari temen seperjalanan yang sama biar bisa share taxi. Sedangkan untuk Bus jauh lebih hemat namun tidak semua jalur perjalanan dilalui oleh Bus Dari Amman ke Jerash 41km tarifnya sekitar 1JOD / 19rb Dari Amman ke Wadi Mousa / Petra 243km tarifnya sekitar 7JOD / 130rb Untuk beberapa rute yang tidak dilalui oleh Bus adalah dari Wadi Mousa / Petra ke Hotel di Dead Sea. Solusinya adalah naik bus dari Wadi Mousa ke Amman setelah itu naik taksi ke Dead Sea. Bus ke Amman dari Wadi Mousa tersedia pagi sekali ato sore sekitar jam 5, selebihnya tidak ada jadwal bis. Kendala lain menggunakan bus adalah dia tidak akan berangkat kalo busnya belum penuh, jadi ya sabar aja. Jordan ke Israel lewat King Hussein Bridge jalan darat Menurut kami prosesnya sebenarnya tidak terlalu ribet, semua tergantung dari banyaknya orang yang ingin menyebrang dan mood petugas imigrasi D. Ada dua jalur yang bisa digunakan untuk menyebrang ke Israel, lewat Utara yaitu Amman King Hussein Bridge ato lewat Jalur selatan di Aqaba. Sisi Jordan namanya King Hussein Bridge dan sisi sebrangnya punya Israel adalah Allenby Bridge. Berikut adalah step by step proses Jordan ke Israel Janjian ama sopir taksi biar pagi gak ribet. Hotel Amman ke King Husein Bridge tidak ada jalur bus jadi mesti pake taksi. Ratenya sekitar 25JOD ato kalo bisa nemu temen bisa share 15JOD lumayan hemat. Berangkatlah pagi. Dari Amman ke King Hussein Bridge 45km sekitar 1jam. Kita akan tiba di stasiun bus King Hussein Bridge. Mintalah kertas kecil ke petugas untuk mengisi formulir kecil dan sertakan passport kamu. Lalu daftarlah di loket yang telah disediakan. Setelah selesai dilakukan pengecekan dan validasi, petugas akan mempersilahkan kamu menunggu di Bus dan passport kamu akan diberikan di dalam bus tersebut. Tiket bus juga bisa dibayar di loket bus seharga 7 JOD/org Jika kamu membawa tas ato koper gede, maka kamu bisa menggunakan bagasi bus namun harus membayar extra 1,5JOD / tas Bus jordan terkadang memiliki fasilitas wifi jadi lumayan bisa buat eksis 😀 Bus berangkat dari King Hussein Bridge ke Allenby Bridge. Ditengah perjalanan bus akan berhenti dan petugas imigrasi akan memeriksa passport kita di dalam bus. Jangan mengambil gambar apapun selama proses imigrasi di Israel karena Haidy sempat digeledah hapenya untuk dicek apakah mengambil poto ato tidak 😀 Setelah tiba di Israel Allenby Bridge, proses pertama adalah pengecekan passport dan diberi sticker. Bagi yang membawa tas / koper gede wajib memasukan ke counter barang untuk discan dan tas tersebut akan kita terima diakhir proses pemeriksaan sebelum pintu exit nanti. Mintalah bukti bagasi mirip kaya bukti bagasi di pesawat. Untuk yang menggunakan tas gede namun masih bisa dipanggul seperti kami bakcpack, bisa skip untuk proses bagasi tersebut. Lumayan hemat waktu jika lagi penuh orang. Setelah itu kita masuk ke dalam ruangan scan tas dan passport dicek lagi untuk ke dua kalinya. Setelah itu passport akan dicek lagi untuk ke tiga kalinya dan ini adalah proses menegangkan dimana jika dia tidak suka dengan kamu maka dia akan banyak nanyanya. Jika kamu lagi hoki seperti kami dia akan memberikan visanya dengan senyum lebar sambil bicara bahasa indonesia ! Simpanlah visa ini dengan baik karena sangat diperlukan untuk pulang nanti. Setelah itu kita menuju counter terakhir disini dan visa kita tadi dibolongin dengan pelubang. Jika kamu di awal tadi menyerahkan tas kopermu maka disini kamu bisa ambil lagi tepat setelah counter pemeriksaan terakhir. Dan violaaa, kamu telah resmi menginjakan kaki di Holyland ! Berikut adalah step by step proses Israel ke Jordan Ketika tiba di Allenby Bridge, tas gede wajib dititipin ke porter yang telah menunggu dan kita menerima bukti bagasi. Menuju counter yang telah disediakan untuk menerima “Exit Pass”. Setelah itu menuju ke loket pembayaran dan harus membayar Exit Fee sebesar 50USD dapat dibayar menggunakan credit card. Setelah itu pengecekan Passport dan Exit Pass. Untuk turis non Palestina, kita disediakan tempat menunggu khusus. Disini kita bisa meliat bahwa tas kita udah siap di atas trolley. Bus yang menjemput datang, tas gede kita akan dimasukan ke dalam bus oleh petugas bagasi. Kita membayar biaya bus sebesar 7JOD / orang dan / bagasi. Seperti yang saya bilang di atas, bus akan jalan jika penumpang sudah penuh. Solusinya kita bisa kompakan untuk ngasih tips suka rela ke sopir bus biar dia bisa cepet jalan. Setelah tiba di Jordan King Hussein Bridge, barang kita discan dan pengecekan passport ke counter yang telah disediakan. Setelah itu kita resmi masuk Jordan. Di sini transport yang ada cuman taksi. Tawarlah taksi semaksimal mungkin ato cari temen biar bisa share ke kota Amman. ISRAEL & PALESTINE Untuk bisa mengunjungi Israel kita sebagai orang Indonesia perlu memiliki visa Israel. Karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel maka kedutaan terdekat ada di Singapore. Solusi lainnya adalah kamu bisa mengikuti tour ke Israel yang disediakan oleh agen travel resmi di Indonesia. Bagaimana dengan kami yang biasa jalan-jalan sendiri dan jarang ikut tour? mungkinkah kami memiliki visa israel dan bisa jalan-jalan bebas selama di Israel? kami menemukan jawaban yang bagus di blog ini. Akhirnya kami diperkenalkan dengan ibu Cecilia – 0812-94369777 yang bersedia membantu kami mendapatkan Visa Israel, hotel dan tour secara SIC Seat-in-Coach Tours Tour yang gabung ama turis mancanegara lainnya. SIC biasanya dimulai pukul 9 pagi sampai dengan 4 sore. Selebihnya seperti biasa kami bisa jalan-jalan sendiri secara bebas. SIC juga tidak include makan siang. Biasanya tour leader akan mengajak kamu makan siang ke tempat yang OK. Tempat OK harga makanan juga tentunya mengikuti 😀 Ada dua solusinya, tidak makan ato pilih makanan yang paling murah D. kita ketemu kok ama bule yang milih ngga makan disana. Makanan di Israel juga sama mahalnya seperti di Jordan, untuk sebuah roti isi bisa kamu dapatkan dengan harga sekitar 16 Nis / 60rb. Berbeda dengan di Jordan, di Israel kita dapet hotel dengan akses air minum gratis, jadi lumayan menghemat 😀 Kota Tua Yerusalem adalah tempat favorit jika berkunjung kesini. Sebagian tempat juga buka sampe malam. Selama di Israel setelah mengikuti SIC, kita setiap sore sampai malam selalu berkunjung kesana. The Church of the Holy Sepulchre adalah tempat favorit bagi saya. Entah karena tempatnya yang bersejarah bagi umat kristiani ato karena kalo sudah sore menjelang malam tempat ini agak sepi. Jadi sangat enak untuk duduk santai sambil menikmati suasana rohani yang ditawarkan. Menurut saya keadaan disana sangat aman, kami bahkan menyusuri kota tua Yerusalem setiap malam. Kalo pun ada anak-anak iseng yang minta duit ama permen, kamu bisa tolak dengan senyum sambil nunjuk jari ke atas yang artinya biar Allah yang akan memberikan apa yang kamu minta 😀 Kota tua Yerusalem terbagi menjadi 4 bagian, Islam, Kristen, Yahudi dan Armenia yang masing-masing punya tempat bersejarahnya sendiri. Kami sempat mengunjungi semua bagian disana kecuali memasuki daerah Masjid Al Aqsa karena di cegat oleh polisi yang berjaga, entah karena apa alasannya 😦 Rincian perjalanan kami selama di Israel dapat kamu download di Itinerary kami ya 🙂 JERASH Jerash adalah salah satu tempat wisata terkenal di dekat kota Amman yang berupa bangunan bersejarah peninggalan bangsa Romawi. Jadi jika kamu sedang di Amman, sempatkanlah untuk mampir kesini. Dari Amman kamu bisa naik taksi ke stasiun bus, bilang saja minta diantar ke stasiun bus ke Jerash. Sopir taksi sudah paham dengan hal ini, tarifnya minta saja pake meter taksi sekitar 2 JOD. Selanjutnya silahkan menunggu penumpang bus penuh, bisa cepat bisa lambat, tergantung hoki 😀 Pengalaman kami menunggu bis penuh selama 1 jam. Jika tidak ingin menunggu ato kamu sedang buru-buru, kamu bisa tawar menawar dengan taksi dekat hotel. Biasanya mereka meminta tarif sekitar 30JOD untuk mengantar, menunggu dan kembali ke hotel. Jika menggunakan bus, mintalah sopirnya untuk berhenti di depan pintu masuk Jerash karena pintu masuknya tepat berada di seberang jalan. Tiket masuk Jerash 8 JOD/orang. Untuk kembali ke Amman agak sedikit membingungkan, karena agak susah mencari bus yang lewat. Coba pastikan saja kepada bus yang lewat apakah mereka menuju Amman. Jika benar maka kamu bisa naik dan turun di Amman. Setelah itu bisa dilanjutkan dengan naik taksi ke Hotel. PETRA Petra adalah salah satu tempat wisata terkenal di Jordan, nama daerahnya adalah Wadi Mousa. Untuk sampai kesini kamu bisa menggunakan bus dari Amman. Bilang saja kepada sopir taksinya minta diantar ke bus stasiun yang menuju Wadi Mousa. Tarif bus ke Wadi Mousa dari Amman adalah 7 JOD 3 jam perjalanan. Tarif penginapan di Wadi Mousa sangat bervariasi, semakin dekat dengan Petra semakin bagus, mewah dan mahal. Daerah Wadi Mousa adalah area perbukitan, sementara Petra berlokasi di bagian bawah. Hotel yang lumayan terjangkau biasa berletak di Wadi Mousa bagian atas. Tarif taksi dari Hotel di Wadi Mousa bagian atas menuju ke Petra sekitar 2JOD tawar menawarlah dengan sopir taksinya. Seperti tempat wisata pada umumnya, harga makanan dan minuman di lingkungan Petra lebih mahal dari biasanya. Solusinya kami biasa membawa bekal dari resto di sekitar penginapan dan membawanya kesana. Air minum botol besar 1,5ltr di dalam lingkungan Petra harganya sekitar 1 JOD. Lebih mahal 2x lipat daripada diluaran. Ada beberapa warung juga memiliki wifi lumayan buat update poto D Tarif tiket masuk Petra selama 2 hari adalah sekitar 55JOD/1Jtan. Dua hari disana menurut kami sangat cukup. Hari pertama kami mengunjungi daerah 1,2,3,4 dan daerah tengah pada peta. Hari kedua kami mengunjungi Al Deir the Monastery waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke sana dari pintu masuk depan adalah sekitar 2 jam berjalan kaki. Jika kamu hobi jalan kaki dan suka melihat hal baru, maka itinnerary ini boleh di coba 😀 Perlu waktu sekitar 45menit – 1 jam berjalan kaki dari pintu masuk depan sampe ke Treasury 2. Di pintu masuk ada banyak penyedia jasa kuda, keledai ato pun kereta kuda yang menawarkan jasa transport untuk sampe ke Treasury dengan motif rayuan “everything is all included in your ticket”. Memang benar tulisannya di tiket seperti itu. Tapi harap “berhati-hati”, ini hanyalah trik mereka. Sesampainya disana, mereka akan meminta Tips sebesar 5JOD ato lebih. Jika tidak, mereka akan dengan setia mengganggu perjalanan anda selama disana 😀 Enjoy ! Jika kamu orang yang punya fisik Ok dan suka jalan kaki, kamu tidak perlu menggunakan jasa mereka. Tapi jika tidak, kehadiran mereka sangat membantu turis yang ada. Mereka juga perlu uang untuk hidup bukan? Tipsnya mungkin bisa kamu bayar dengan tawar menawar di awal untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Waktu yang tepat untuk mengambil gambar di Petra adalah pagi hari ato sore hari sore biasa sepi dan lighting bagus. Di Petra juga memiliki acara “Petra By Night” yaitu mereka memasang banyak sekali lilin disekitar the Treasury. Acara ini yang biasanya diadakan 2-3x dalam seminggu dengan biaya sebesar 17 JOD dan ticketnya bisa juga kamu beli dari hotel tempat kamu menginap. WADI RUM Wadi Rum adalah lembah terluas yang ada di Jordan. Jika kamu ingin merasakan hidup di dalam kemah layaknya suku Bedouin ini adalah lokasi yang tepat. Suku Bedouin adalah salah satu suku terkenal di Arab yang hidupnya nomaden dan tinggal dengan kemahnya yang khas. Ada banyak agen travel yang menawarkan tour disini, baik yang sekedar ingin berkeliling dan meliat langsung gurun pasir dengan mobil 4×4 ato bahkan sampai tinggal di kemah khas mereka. Kami menggunakan jasa Classic Wadi Rum Tours untuk private day tour selama 8 jam dan menginap selama semalam. Reviewnya bisa kamu baca di sini. Biaya tour tergantung pada paket yang kamu pilih dan banyaknya jumlah peserta. Untuk menuju Wadi Rum dari Wadi Mousa bisa menggunakan bus yang bisa kamu pesan di hotel kamu menginap sehari sebelumnya dengan tarif 7 JOD/orang. Bus ini akan menjemput kamu langsung ke Hotel pagi sekali. Jika kamu ingin waktu yang fleksibel kamu bisa menggunakan taksi dengan rate sekitar 30 JOD / sekali jalan. Tiket masuk Wadi Mousa adalah 5 JOD/orang. Biasanya sopir bus dan penjaga pintu masuk sudah mengetahui kamu akan dijemput oleh tour milik siapa, jadi kamu tinggal duduk manis dan tenang 😀 Tour ini akan mengantarkan kamu mengunjungi tempat-tempat yang biasa dikunjungi. Tak jarang dia akan menurunkan kamu untuk jalan kaki. Kalo kamu ngga kuat kamu bisa bilang ke Driver untuk langsung lewat, tapi rasanya sayang kalo udah bayar mahal untuk tidak dinikmati bukan? dan cara yang paling pas emang dengan berjalan kaki 😀 Di akhir tour kamu akan diantar ke kemah khas suku bedouin dan menikmati makan malam yang dimasak secara tradisional di dalam tanah. Keesokan pagi harinya kamu akan di jemput dan diantar ke meeting point untuk kembali menggunakan bus ke Wadi Mousa tarif 7 JOD/orang. DEAD SEA Tidak ada transport ke sini selain menggunakan taksi. Di daerah Dead Sea sulit menemukan hotel murah dan kalo pun ada biasanya reviewnya tidak terlalu bagus. Untuk itu kita harus legowo untuk bayar resort yang agak mahal 😦 Tidak ada tempat makan di daerah sana, selain makan makanan hotel yang pasti harganya lumayan mahal. Solusinya adalah siapkan bekal makan siang dan malam sebelum sampai daerah disana. Jangan lupa untuk sembunyikan makanan dan minuman tersebut di dalam tas kamu karena setiap hotel akan melakukan scanning dengan barang bawaan kita. Semoga beruntung 😀 Jika kamu tidak ingin menginap disana, kamu bisa tinggal di Madaba, kota kecil dekat dengan daerah Dead Sea 37 km. Dari madaba kamu bisa sewa taksi pp ke daerah Dead Sea dan masih bisa merasakan pengalaman mengapung di Laut Mati dengan entrance fee sekitar 8-10 JOD. Karena kandungan garamnya yang sangat tinggi, kita tidak bisa berlama-lama kok mengapung di Laut Mati paling mentok 15 menit udah terasa perih-perih apalagi kalo ada luka, nyesss buanget D. Jika masih belum puas kamu bisa berbilas dengan air shower dan kembali mengapung lagi. Faktanya disana kita tidak bisa berenang dan hanya mengapung dengan posisi terlentang. Jangan lupa mencoba melumuri badan kamu dengan lumpurnya yang terkenal itu, mengapung di Laut Mati dengan badan penuh lumpur akan menjadi cerita seru bagi cucu kamu kelak 😀 MADABA Madaba adalah kota kecil sekitar 32km dari Queen Alia Internasioal Airport , sehingga sangat cocok untuk perhentian terakhir. Dari Hotel Dead Sea menuju ke Madaba kamu bisa meminta sopir taksi untuk berhenti di Mt. Nebo dengan menambah ekstra 5 JOD untuk fee dia nunggu kamu selama maksimal 40 menit. Tiket masuk Mt. Nebo adalah 1 JOD/orang. Madaba yang terkenal dengan sebutan kota mosaik ini, tidak banyak tempat yang dapat kamu kunjungi. Kami hanya mengunjungi Gereja Mosaik St George’s Church dengan membayar tiket masuk sebesar 1 JOD di toko tepat sebelah gerejanya. Church of St. John the Baptist, disini kamu bisa masuk ke bagian bawah gerejanya yang ternyata lebih asyik dari penampilan luarnya dan kamu bisa naik ke atas tower bell nya untuk meliat pemandangan kota Madaba dari atas. Di gereja ini juga kami sempat merasakan sensasi mengikuti misa dengan bahasa Arab 😀 Di sekitar kota Madaba banyak sekali dijumpai toko oleh-oleh. Jadi ini adalah tempat dan saat yang tepat untuk kamu shoping ! jangan lupa untuk tetap melakukan tawar menawar Kesimpulan Jordan, Yerusalem dan Bethlehem adalah tempat yang aman untuk kamu kunjungi. Selain fisik dan mental, persiapan penting adalah uang. Karena negara ini termasuk negara dengan biaya hidup yang mahal dan untuk itu kamu harus mempersiapkannya dengan baik. Pertanyaan yang paling sering kami terima setelah pulang dari perjalanan adalah “Gimana perjalanan mu dan habis berapa?”. Jawaban – kami percaya bahwa setiap perjalanan akan memberikan kesan dan pengalaman berbeda bagi siapa saja yang menjalaninya, masing-masing orang punya pandangan tersendiri tentangnya, bagi saya pribadi perjalanan ini lumayan menguras isi dompet akan tetapi pengalaman yang kamu dapatkan akan sebanding dengan apa yang kamu keluarkan. Kami bisa mengunjungi tempat-tempat suci yang selama hidup kami hanya bisa ditemui dalam Alkitab, melihat sendiri kemegahan Petra, bermalam di tengah gurun pasir dalam kemah suku Bedouin, menikmati sensasi mengapung di Laut Mati, merasakan kehangatan dan kebaikan khas timur tengah, serta banyak pengalaman berharga lainnya yang tidak mungkin dirincikan satu-satu. Rincian pengeluaran dan data lengkap lainnya bisa kamu liat di Itinerary Jangan takut kalo jalan sendiri, justru terkadang tersesat itu menyenangkan. Ada aplikasi GRATIS yang biasa saya gunakan kalo lagi jalan-jalan sendiri di luar negeri namanya applikasi ini bisa kamu gunakan secara offline jadi ga perlu pake paket data dan sim card negara sana, cukup mengaktifkan handphone dan location servicenya saja untuk mengaktifkan fitur gpsnya, jangan lupa download peta negara tujuan sebelum kamu berangkat. Akhir kata semoga panduan alakadarnya ini bisa membantu kamu semua untuk mempersiapkan perjalanan ke sana. Percayalah, setiap usaha dan pengorbanan kamu untuk mewujudkan sebuah perjalanan akan sebanding dengan indahnya memori yang akan kamu dapatkan kelak. Never Stop Travelling !!! ~Amank Sandi~ // Post navigation JAKARTA, - Konflik Israel dan Palestina yang berkepanjangan berimbas pada pengamanan ekstra ketat terhadap wisatawan yang mau memasuki kedua negara itu. Terutama Israel sebagai pintu gerbang wisatawan yang juga ingin ke Palestina. Prosedur pengamanan dan beberapa syarat khusus dikeluarkan pihak keimigrasian Israel untuk wisatawan yang ingin masuk kawasannya. "Masuk Israel sendiri itu pengamannnya sudah sangat ketat, sangat sulit ke sana untuk pertama kali. Repot banget, salah ngomong sedikit saja, repot urusannya di Israel," kata Ketua Umum Asosiasi Tour Travel Agent Indonesia Asita Asnawi Bahar saat merespon larangan wisatawan Indonesia masuk Israel pada KompasTravel, Kamis 31/5/2018.Baca juga Per 9 Juni, Turis Indonesia Dilarang Masuk ke Israel Menurut pemilik Mala Tours, salah satu agen tour travel yang rutin mengakomodir wisatawan ke Israel-Palestina, Melissa Agustiana mengatakan memang terkesan sulit untuk masuk ke sana, Namun, jika sudah beberapa kali pergi ke Israel tentu mudah. REUTERS Ribuan warga Muslim Palestina memadati Masjid Al-Aqsa setiap waktu Shalat Jumat. Ia menjelaskan prosedurnya, wisatawan Indonesia perlu menyiapkan beberapa dokumen mulai scan paspor, scan kartu keluarga, dan scan KTP. Selanjutnya diwajibkan untuk mengisi form khusus. "Form dari mereka yang tidak terlalu banyak sih, mulai biodata sama data orang tua sampai kakek nenek kita, karena mereka mengantisipasi yang punya keturunan dengan Nazi pasca holocaust," tutur Melissa pada KompasTravel pada hari yang sama. Baca juga ASITA Wisata ke Israel Harus Kita Alihkan Dulu Jika wisatawan yang ternyata punya riwayat keturunan Nazi, maka akan masuk pemeriksaan lebih lanjut, dilarang masuk, dan didata untuk di-blacklist. Tentu lebih mudah wisatawan yang datang bersama rombongan agen tour travel dibandingkan pergi sendiri. Menurutnya, hampir tidak mungkin turis Indonesia bisa masuk sendiri ke Israel tanpa bantuan, meskipun dirinya pernah saat diundang warga Israel. KOMPAS/TRIAS KUNCAHYONO Tembok Ratapan Sementara itu, Fransiska Anggraini wisatawan yang pernah berkunjung ke Israel junga mengungkapkan hal yang sama. Ia tidak merekomendasikan untuk datang sendiri ke sana tanpa menggunakan agen tour travel."Kalau paspor hijau ke Yerusalem emang sebaiknya ikut tur. Imigrasi di sana ketat banget untuk negara-negara mayoritas Islam. Sadar diri dia dimusuhin kanan kiri," tutur Fransiska saat dihubungi KompasTravel pada hari yang sama. Baca juga Israel Tutup Pintu untuk Turis Indonesia, Ini 3 Situs Agama Paling Penting Saat terakhir ia berkunjung ke sana 2014 beberapa negara menolak menerima wisatawan yang memiliki cap imigrasi Israel di paspornya. Hal itu berakibat Israel tidak memberlakukan cap langsung di paspor wisatawan. "Jadi pake kertas izin imigrasi khusus yang diselipkan di paspor, nanti di capnya di situ, jadi ga ada bekas di paspor kalau pernah ke Israel," tuturnya. THOMAS COEX / AFP Dome of the Rock, yang berada di kompleks yang sama dengan Masjid Al-Aqsa di identik muslimMelissa mengatakan, bagi wisatawan yang memiliki nama identik muslim, seperti "Muhammad" dan "Siti" akan mendapat pemeriksaan yang lebih lama. "Pengalaman kita kalau nama-nama muslim walaupun itu orang Kristen bisa agak lama prosesnya, kalau yang lain lima menit selesai, nama muslim 15-20 menit di pihak imigrasinya," terang Melissa. Baca juga Israel Tutup Pintu untuk Turis Indonesia, Ini 3 Situs Agama Paling Penting Namun, menurutnya jika bepergian dengan agen tour travel yang sudah berpengalaman ke sana, akan lebih mudah. Meski sedikit lama, tetapi tetap ada kepastian untuk masuk. Hal itu menurutnya, karena rekanan agen perjalanan Israel yang bekerjasama dengan tour travel tersebut sudah berlisensi. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

pengalaman jalan jalan ke israel